Grab Business Forum 2025 ulas ketahanan bisnis di tengah volatilitas pasar global

id garb,bisnis

Grab Business Forum 2025 ulas ketahanan bisnis di tengah volatilitas pasar global

Neneng Goenadi, Country Managing Director, Grab Indonesia, membuka Grab Business Forum 2025 di Hotel Fairmont Jakarta pada Kamis (8/5/2025) (ANTARA/HO-Grab)

Yogyakarta (ANTARA) - Grab Indonesia menghadirkan acara tahunan Grab Business Forum dengan tema "Beyond Bolder: Navigating Changes, Driving Growth", sebagai ruang dialog strategis yang mempertemukan pembuat kebijakan, pemimpin perusahaan, dan pemangku kepentingan dari berbagai sektor industri untuk mengulas ketahanan bisnis dan membangun pertumbuhan jangka panjang.

Memasuki tahun keenam, acara Grab Business Forum 2025 berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (8/5) dan dihadiri hampir 1.400 pengunjung dari lebih dari 800 perusahaan.

Dalam gelaran Grab Business Forum 2025, Grab menyoroti peran teknologi sebagai kunci dalam menghadapi tantangan bisnis yang semakin dinamis. Director of Grab For Business Roy Nugroho menambahkan, dukungan platform yang andal, seperti Grab For Business dan berbagai solusi B2B Grab dirancang untuk menyederhanakan segala kebutuhan operasional usaha.

Sementara itu, Country Marketing Head Grab Indonesia Melinda Savitri, menekankan bagaimana brand dapat memanfaatkan ekosistem Grab untuk meningkatkan visibilitas brand serta produk atau layanan mereka melalui kampanye kreatif yang terintegrasi di ekosistem Grab dan OVO. Dengan memanfaatkan platform seperti GrabAds, brand dapat menjangkau jutaan pengguna dan Mitra Grab secara tepat sasaran melalui berbagai touchpoint.

Lebih lanjut, Head of Product Geo Grab Pradeep Varadaraja menjelaskan bahwa GrabMaps berperan penting dalam membantu perusahaan dan pengguna menavigasi dunia yang terus bergerak cepat melalui AI. Seperti salah satu fitur auto-validation yang memungkinkan sistem Grab mendeteksi dan memverifikasi rute perjalanan secara otomatis dan real time.

Menurut laporan World Economic Outlook 2025 dari IMF pada April 2025, pertumbuhan ekonomi global 2025 diproyeksikan melambat ke angka 2,8 persen dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,3 persen, seiring eskalasi ketidakpastian kebijakan dan tensi geopolitik global. Indonesia pun tidak luput dari dampaknya. Meski demikian, ekonomi Indonesia tetap memperlihatkan ketahanan relatif dan tumbuh positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2025 mencapai 4,87 persen.

Riyatno, Deputi Bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi, menyampaikan dalam sambutannya bahwa investasi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia terbesar kedua sebesar 29,15 persen pada tahun lalu. Di tengah situasi yang penuh tantangan saat ini, ekonomi digital dan data center menjadi salah satu sektor industri prioritas yang berpotensi besar terhadap investasi.

"Tahun ini, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai 130 miliar dolar AS atau 44 persen dari total proyeksi ekonomi digital di Asia Tenggara. Tentu ini potensi yang sangat besar. Karena itu kami mendorong kolaborasi triple helix yakni sinergi antara pemerintah, industri, dan juga akademisi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," katanya.

Chatib Basri, ekonom senior sekaligus Mantan Menteri Keuangan, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki tingkat keterpaparan yang relatif lebih rendah terhadap tekanan eksternal dibandingkan banyak negara lain. Dengan rasio ekspor terhadap PDB yang lebih kecil, dan ketergantungan terhadap pasar AS yang hanya sekitar 2,5 persen dari PDB, Indonesia dinilai memiliki ruang yang lebih stabil untuk bertahan dan tetap tumbuh.

"Di tengah dunia yang sedang goyah, kadang yang kita butuhkan bukan negara yang sempurna, tapi negara yang lebih baik dari alternatif lainnya. Indonesia mungkin bukan yang paling gemilang, tapi justru karena dunia sedang dalam masalah, kita menjadi relatif lebih menarik," ujarnya.

Neneng Goenadi, Country Managing Director, Grab Indonesia, menggarisbawahi pentingnya keberanian untuk bereksperimen dan cermat dalam mengembangkan strategi baru. “Di tengah pasar yang semakin dinamis, optimisme tetap menjadi relevan. Navigasi bisnis hari ini bukan soal menunggu kepastian, tapi bagaimana bertransformasi cepat lewat informasi data dan teknologi.

"Grab Business Forum kami hadirkan sebagai wadah untuk menciptakan ruang kolaborasi lintas sektor, menyusun strategi yang agile, dan membangun ekosistem bisnis yang tangguh dan tumbuh secara berkelanjutan," katanya.

Grab For Business merupakan solusi B2B dari Grab yang menghadirkan berbagai layanan terintegrasi dalam satu portal, mulai dari transportasi, pengiriman, makanan, hingga belanja dan periklanan digital.