Bantul (ANTARA) - Dinas Sosial Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengusulkan data 323 calon siswa ke Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat pada tingkat sekolah menengah atas (SMA).
"Sebanyak 323 itu baru calon siswa, karena masih ada verifikasi, validasi dan nanti yang akan menetapkan adalah pemerintah provinsi, karena ini levelnya adalah SMA," kata Kepala Dinas Sosial Bantul Gunawan Budi Santoso di Bantul, Senin.
Ia menjelaskan Kemensos bersama Pemda DIY memang sedang melakukan validasi dan verifikasi terhadap calon siswa Sekolah Rakyat tingkat SMA di wilayah itu, yang siswanya nantinya berasal dari semua kabupaten dan kota provinsi setempat.
"Dan kebetulan yang dari Bantul calon siswanya yang daftar adalah 323 anak, jadi mereka daftar, karena memang kita kemarin sosialisasi ke kelurahan sampai pertemuan pertemuan warga kita ikuti untuk menyampaikan adanya program Sekolah Rakyat ini," katanya.
Selain itu, kata dia, para petugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di seluruh Bantul juga mencari calon siswa yang bisa mendaftar ke Sekolah Rakyat, sebagai program pemerintah memberikan pendidikan berkualitas bagi masyarakat tidak mampu.
"Dan alhamdulillah ada 323 (orang) yang dari Bantul, dan nantinya kuota bukan berdasarkan kabupaten, tapi kuota yang menentukan Kemensos berapa nanti ya tergantung Kemensos," katanya.
Baca juga: DPR kunjungi keluarga tidak mampu calon siswa Sekolah Rakyat di Bantul Yogyakarta
Baca juga: Wamensos pastikan siswa Sekolah Rakyat dari keluarga tidak mampu
Dia mengatakan untuk Sekolah Rakyat tingkat SMA di Bantul, sesuai kewenangan Pemda DIY, akan menempati gedung milik Balai Kementerian Sosial di wilayah Sonoseweu, Kelurahan Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan.
"Kalau Bantul, di Sonosewu Kasihan itu, jadi untuk pilot project (proyek percontohan) dari Kemensos sekolah rakyat level SMA di DIY itu ada dua, pertama di Sonoseweu, yang kedua di Purwomartani Sleman, semua ada di balai Kemensos," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Bantul Nugroho Eko Setyanto mengatakan saat ini pemerintah masih fokus verifikasi dan validasi calon siswa Sekolah Rakyat tingkat SMA, sedangkan untuk calon siswa jenjang SMP belum ada karena masih menunggu petunjuk.
Baca juga: Pemkab Bantul lakukan pendataan calon siswa Sekolah Rakyat
"Saat ini masih yang SMA, fokusnya masih SMA, dan data dari kami yang ada di Dapodik (Data Pokok Pendidikan), sudah kita sinkronkan dengan data kemiskinan yang ada di Dinas Sosial, sehingga ketemu 323 calon siswa tadi," katanya.
Dia menjelaskan bahwa data tersebut sudah dilakukan pemadanan antara data Dapodik di Dinas Pendidikan Bantul dan data di Dinas Sosial.
"Dan sekali lagi ini masih ada verifikasi lagi, jadi ada 323 calon siswa itu yang diterima berapa di Sekolah Rakyat, nanti berdasarkan verifikasi dari Kemensos, intinya itu," katanya.
Baca juga: Mensos: Penerimaan siswa Sekolah Rakyat diperketat, bebas KKN
Baca juga: Mensos meninjau kesiapan Tamansiswa jadi Sekolah Rakyat di Yogyakarta