Vitor tak menyerah, Barito Putera siap tempur di laga terakhir

id ps barito putera,psm makassar,liga 1 Indonesia,zona degradasi,demang lehman,hasnuryadi sulaiman

Vitor tak menyerah, Barito Putera siap tempur di laga terakhir

Pelatih PS Barito Putera Vitor Tinoco (kiri) berlinang air mata memberikan keterangan usai takluk 1-4 dari PSM Makassar dalam konferensi pers setelah pertandingan pekan ke-33 Liga 1 Indonesia di Conference Room Stadion Demang Lehman Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Sabtu (17/5/2025) malam. ANTARA/Tumpal Andani Aritonang

Martapura, Kalsel (ANTARA) - Meski peluang bertahan di Liga 1 Indonesia semakin menipis, semangat juang belum padam dari tubuh PS Barito Putera. Pelatih Vitor Tinoco memompa semangat timnya usai kekalahan menyakitkan 1-4 dari PSM Makassar pada laga pekan ke-33 yang digelar di Stadion Demang Lehman, Martapura, Sabtu (17/5).

Barito terbenam di posisi ke-16 klasemen sementara dengan koleksi 31 poin terjerembab di zona degradasi dan hanya menyisakan satu pertandingan terakhir.

Nasib mereka kini bergantung pada Semen Padang FC di posisi ke-15 yang memiliki 32 poin dan masih menyisakan dua laga krusial.

Di tengah suasana duka dan tekanan suporter, Vitor tetap menunjukkan sikap ksatria dan optimisme.

“Saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pendukung. Tidak mudah berjuang hingga di pekan ke-33 ini, kalau melihat persiapan, para pemain sudah berjuang habis-habisan,” ujar Vitor dalam konferensi pers usai pertandingan.

Baca juga: Barito Putera kian terpuruk dan terancam ke Liga 2 usai kalah 1-4 dari PSM Makassar

Vitor menegaskan bahwa satu laga tersisa, menghadapi PSIS Semarang pekan depan, akan menjadi pertarungan kehormatan bagi timnya. Ia menolak menyerah sebelum peluit akhir berbunyi.

“Memang masih ada harapan. Menunggu hasil Semen Padang. Kami evaluasi, kami cari solusi pertandingan terakhir, kami siap angkat kepala semua. Hari ini kami bersedih, kalau ada kesempatan kami akan bertempur habis-habisan,” tegasnya.

Pertandingan terakhir di pekan ke-34, lanjut Vitor, bukan sekadar formalitas, tetapi simbol harga diri tim. Ia menekankan pentingnya tampil maksimal meski peluang bertahan nyaris sirna.

“Bagi saya, pertandingan adalah harga diri. Ada atau tidak peluang bertahan di Liga 1, tim harus tetap angkat kepala di laga terakhir.”

Usai laga, Vitor tak lari dari tanggung jawab. Ia justru mendatangi ribuan suporter Laskar Antasari yang memadati stadion, menyapa dan berbicara dari hati ke hati.

Baca juga: Jadwal Liga 1: persaingan lima tim hindari zona degradasi makin panas

“Saya suka dengan tim ini, itulah alasan saya datang melatih Barito Putera. Saya tidak suka jika Barito di papan bawah klasemen. Tapi malam hari ini, berat sekali saya rasakan, dan kekalahan ini adalah tanggung jawab saya sepenuhnya,” katanya, dengan nada penuh emosional.

Ia juga mengakui performa Barito dalam tiga laga terakhir belum menggembirakan. Hanya dua poin yang dikoleksi dari dua hasil imbang, sebelum akhirnya tumbang di kandang sendiri dari PSM.

Senada dengan sang pelatih, pemain senior Nazar Nurzaidin turut menyampaikan permohonan maaf kepada publik. Nazar, yang telah tiga musim membela Barito Putera, tak mampu menyembunyikan kekecewaan.

Baca juga: Barito Putera targetkan kemenangan di dua pertandingan terakhir

“Kami meminta maaf. Sebenarnya saya capek, tapi kami harus berjuang terus di sisa satu laga terakhir, kami harus fokus,” ujarnya.

Malam penuh haru itu juga disaksikan langsung CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, yang tak tinggal diam. Ia turun langsung ke lapangan menyapa dan menenangkan ribuan pendukung setia.

“Saya berjanji akan membenahi tim ini, saya janji, anda boleh pegang kata-kata saya. Tapi kami mohon, tetaplah mendukung tim kebanggaan kita ini,” kata Hasnuryadi menyapa ribuan penonton, yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Kalimantan Selatan.

Baca juga: PSIS jadi tim pertama yang terdegradasi

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Vitor motivasi Barito Putera meski harapan tipis bertahan di Liga 1

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025