Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo menegaskan apresiasi yang diberikan Presiden Prabowo Subianto kepada Timnas Sepak Bola Indonesia bersifat pribadi dan tidak mencerminkan perlakuan istimewa terhadap cabang olahraga tertentu.
Pernyataan tersebut disampaikan Menpora merespons sejumlah kritik tentang kesenjangan penghargaan dan bantuan dana antarcabang olahraga setelah pemberian jam tangan mewah Rolex kepada para pemain timnas Indonesia usai mengalahkan China 1-0 dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Ini bentuk apresiasi pribadi Presiden atas sejarah yang ditorehkan Timnas. Kita harus akui, mereka sudah menembus proses tertinggi dalam kualifikasi Piala Dunia. Tapi bukan berarti cabang olahraga lain diabaikan,” kata Dito saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Dito menyebut, saat masih menjabat Menteri Pertahanan, Prabowo juga memberikan apresiasi pribadi kepada seluruh kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024, termasuk atlet dan pelatih dari berbagai cabang olahraga.
“Saya menyaksikan langsung bagaimana beliau, secara mendadak, memberikan penghargaan kepada seluruh kontingen Indonesia di Paris. Ini mungkin tidak banyak diberitakan, tapi ini fakta. Beliau benar-benar peduli dan mencintai olahraga,” kata Dito.
Dito juga menekankan pemerintahan Prabowo-Gibran memang menargetkan peningkatan prestasi Indonesia di tiga ajang besar yaitu Asian Games, Olimpiade, dan Piala Dunia.
“Tentu apresiasi dan bonus akan diberikan kepada siapa pun yang mencetak sejarah, baik di Asian Games maupun Olimpiade. Jadi tidak perlu dipertanyakan, pasti akan ada penghargaan dari pemerintah,” ujarnya.
Oleh karenanya, Dito menilai, keluhan terkait kesenjangan apresiasi tersebut hanya persoalan persepsi karena banyak cabang olahraga yang telah mendapat dukungan dari pemerintah maupun Presiden.