YIA kembali gelar latihan penanggulangan keadaan darurat

id YIA,Kulon Progo,Pananggulangan kondisi darurat

YIA kembali gelar latihan penanggulangan keadaan darurat

General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Ruly Artha. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Bandara Internasional Yogyakarta kembali menggelar latihan penanggulangan keadaan darurat atau Airport Emergency Exercise (AEE) 2025 setelah pelaksanaan sebelumnya di 2023 untuk menguji kemampuan dan kesigapan personel, serta untuk menguji standard operating procedure (SOP) ketika terjadi keadaan darurat di bandara.

Simulasi AEE atau latihan penanggulangan keadaan darurat skala penuh ini dilaksanakan
dengan mendasari Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor: PM 95 Tahun 2021, Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 479 Tahun 2015, serta Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: PR 30 Tahun 2022 sebagai komitmen untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi, komando, dan kesiapan fasilitas yang melibatkan semua anggota komite penanggulangan keadaan darurat
AEE di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dilaksanakan pada Rabu, 18 Juni 2025.

General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Ruly Artha di Kulon Progo, Kamis, mengungkapkan pentingnya
latihan tersebut.

“Dalam bisnis kebandarudaraan, aspek keamanan dan keselamatan
penerbangan merupakan salah satu prioritas utama yang perlu mendapat perhatian ekstra
karena erat kaitannya dengan keselamatan jiwa manusia," kata Ruly dalam rilisnya.

Ia mengatakan InJourney Airports dalam hal ini YIA berkomitmen untuk terus mengasah dan meningkatkan kualitas dan kemampuan personel untuk menghadapi setiap risiko, ancaman, serta gangguan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta untuk dapat melakukan pertolongan dan evakuasi dalam keadaan darurat.

Latihan tersebut mencakup dua jenis latihan langsung yaitu simulasi kecelakaan pesawat
terbang (aircraft accident exercise), simulasi penanganan bom (airport security exercise), serta pelaksanaan table top exercise dari kedua simulasi dan penanganan bencana (airport disaster).

Aircraft accident exercise menguji kemampuan personel dan dokumen SOP yang berlaku ketika
sebuah pesawat udara milik maskapai Menoreh Air penerbangan MA.01 tipe pesawat Airbus A330-200 rute Yogyakarta (YIA) menuju ke Kuala Lumpur (KUL) yang membawa 195 orang
penumpang dan delapan orang kru pesawat memiliki kendala teknis pada landing gear yang
kemudian melakukan return to base (RTB).

Dengan daya dinamis dan kecepatan pesawat yang masih cukup tinggi, badan pesawat bergeser ke arah kiri (swing to the left) dan keluar dari jalur tengah landasan hingga akhirnya terhenti pada sektor K.20 pada grid map. Karena pergeseran tersebut, bagian bawah badan pesawat mengalami gesekan keras yang menimbulkan percikan api.

Dalam airport security exercise, latihan menyimulasikan penanganan terhadap ancaman bom di lingkungan bandara. Sedangkan airport disaster yang disimulasikan melalui latihan table top,menyimulasikan kondisi bencana gempa bumi pada saat dilaksanakan perbaikan instalasi listrik di gedung perkantoran yang pada akhirnya menimbulkan api. Dalam AEE tersebut, fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando antar unit dan instansi komunitas bandara akan diuji.

Selain untuk menguji personel, latihan ini juga merupakan upaya untuk menguji Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat bandara atau Airport Emergency Plan (AEP), Dokumen Program Keamanan Bandara atau Airport Security Program (ASP), Dokumen Rencana Mitigasi Bencana di bandara atau Airport Disaster Management Plan (ADMP), serta Standard Operating Procedure (SOP) lainnya yang berlaku di bandara.

"Tidak hanya menguji penanganan saat kejadian darurat, latihan juga menguji penanganan paska kejadian, seperti penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters meeters dan penanganan terhadap media melalui simulasi kegiatan media handling (doorstop dan press conference melalui media center)," katanya.

Selain melibatkan personel internal dari YIA, AEE YIA juga melibatkan personel dari sejumlah instansi antara lain Perum LPPNPI Yogyakarta, TNI, Kepolisian, Kantor Imigrasi, Balai Kekarantinaan Kesehatan, Basarnas, manajemen rumah sakit di sekitar bandara, serta maskapai penerbangan. AEE YIA tahun 2025 pada hari ini melibatkan sedikitnya sebanyak 280 orang personil dari seluruh instansi yang terlibat.

“Simulasi dari setiap latihan telah dirancang sedemikian rupa sehingga mendekati kondisi
nyata. Hal ini ditujukan untuk menguji kemampuan dan kesiapsiagaan personel, serta untuk menguji dokumen serta prosedur yang berlaku. Meskipun demikian, seluruh rangkaian
kegiatan tersebut tidak mengganggu operasional penerbangan dan pelayanan pengguna jasa bandara di YIA,” terang Ruly Artha.

Pewarta :
Editor: Sutarmi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.