BMKG sebut tidak ada cuaca ekstrem saat KMP Tunu tenggelam

id Kapal tenggelam di Selat Bali ,BMKG Bali ,KMP Tunu Pratama Jaya ,Korban kapal tenggelam ,SAR Jembrana

BMKG sebut tidak ada cuaca ekstrem saat KMP Tunu tenggelam

Petugas medis memeriksa kesehatan para penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang selamat di Ruang VVIP Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat (4/7/2025). ANTARA/Gembong Ismadi

Jembrana, Bali (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bali di Kabupaten Jembrana tidak melihat adanya cuaca ekstrem saat KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam.

"Pada saat kejadian di Selat Bali sekitar pukul 23.35 WIB tidak ada kejadian cuaca signifikan atau cuaca buruk, tidak juga sedang terjadi cuaca ekstrem," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Bali Aminudin Al Roniri di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Jumat.

Dia mengatakan data pada pukul 23.00 hingga 00.00 WIB, arah angin di Selat Bali berasal dari Selatan dan Tenggara dengan kecepatan berkisar 10-15 knots.

Ketinggian gelombang, kata dia, mencapai 0,5 hingga 1 meter dan arus bergerak ke selatan dengan kecepatan 0,4 hingga 1,75 m/s.

"Arus kuat jika kecepatannya mencapai >1,2 m/s," katanya.

Baca juga: Ini identitas 29 korban selamat KMP Tunu yang tenggelam

Menurut dia, kondisi cuaca saat itu harusnya tidak membuat kapal tenggelam, karena kapal yang lain pada waktu bersamaan tidak mengalami hal serupa.

Seperti diberitakan KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali Kamis (4/7) sekitar pukul 00.35 WITA.

Berdasarkan manifes kapal yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali ini membawa 53 penumpang, 12 ABK, dan 22 kendaraan berbagai jenis.

Baca juga: Enam jenazah korban KMP Tunu diserahkan ke keluarga

Baca juga: Tiga penumpang dan satu kru ditemukan selamat dari tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.