Satu santri meninggal akibat mushala ponpes ambruk di Sidoarjo

id pesantren ambruk,bnpb,pesantren sidoarjo,pesantren al khoziny ,santri meninggal,ponpes ambruk,kabupaten sidoarjo

Satu santri meninggal akibat mushala ponpes ambruk di Sidoarjo

Tim SAR gabungan mencari korban bangunan mushalla yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025) malam. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/YU

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan satu santri meninggal dunia akibat ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29/9).

"Satu orang meninggal dunia,” kata Kepala Bidang Komunikasi Kebencanaan BNPB Dodi Yuleova menjawab pertanyaan pewarta di Jakarta, Selasa.

BNPB mengkonfirmasi sementara laporan terbaru dari Basarnas itu juga mencatat total 102 orang telah dievakuasi. Dari jumlah tersebut 91 orang melakukan evakuasi mandiri dan 11 orang dievakuasi tim SAR dan 101 orang selamat.

Proses evakuasi terus dilakukan oleh tim gabungan dengan melibatkan Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemadam kebakaran, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat setempat.

Baca juga: Kemensos kerahkan Tagana bantu korban pesantren ambruk di Sidoarjo

Menurut Dodi, masih terdapat 38 orang yang dilaporkan dalam pencarian hingga Selasa pagi.

"Dalam pencarian 38 orang," kata dia menjelaskan laporan yang diterima dari Kepala Kantor SAR Surabaya itu.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso sebelumnya mengungkapkan operasi pencarian difokuskan pada area reruntuhan mushala tempat sejumlah santri dilaporkan tertimpa bangunan ketika sedang melaksanakan shalat berjamaah.

Kantor SAR Surabaya di Jawa Timur menerima laporan insiden terjadi Senin (29/9) sore sekitar pukul 15.35 WIB saat kegiatan pengecoran bangunan tengah berlangsung sejak pagi.

Baca juga: Kemenag pastikan evakuasi santri di Ponpes Al Khoziny berjalan cepat

Diduga fondasi tidak kuat sehingga bangunan bertingkat itu runtuh hingga lantai dasar.

Tim SAR menghadapi tantangan karena kondisi reruntuhan bangunan cukup padat dan medan yang sempit sehingga peralatan ekstrikasi digunakan untuk mempercepat pembukaan akses menuju lokasi korban.

Basarnas berusaha secara maksimal untuk menolong santri yang terjebak runtuhan bangunan dengan mengerahkan personel SAR berkemampuan terbaik, termasuk regu Basarnas Spesial Grup (BSG) dari Jakarta dan regu penolong dari beberapa Kantor SAR terdekat.

Baca juga: Pemerintah tanggung biaya kesehatan korban ponpes runtuh di Sidoarjo

Baca juga: Basarnas maksimalkan evakuasi santri dari pesantren roboh di Sidoarjo




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB: Satu santri meninggal akibat mushala ponpes ambruk di Sidoarjo

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.