Di Merah Muda Fest, Rocky Gerung ungkap tiga ujian untuk pemimpin masa depan

id PDIP,Eko

Di Merah Muda Fest, Rocky Gerung ungkap tiga ujian untuk pemimpin masa depan

Akademisi Rocky Gerung hadir dalam Merah Muda Fest yang digelar PDIP di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu (1/11/2025). (istimewa)

Yogyakarta (ANTARA) - Dengan gayanya yang santai dan khas, mendadak akademisi Rocky Gerung menghentikan paparannya. Mengapa?

“Karena sudah ditepuktangani, maka saya cukupkan ini,” candanya dalam Talkshow Sumpah Pemuda yang digelar DPP PDI Perjuangan bertajuk Merah Muda Fest di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu (1/11/2025).

Saat itu Rocky tengah memaparkan anak muda dan calon pemimpin masa depan. Ada pernyataan-pernyataan yang menggelitik sehingga membuat anak-anak muda yang memadati GOR Amongrogo begitu semangat menyimak.

Dalam paparannya, akademisi yang dikenal kritis dalam mengkritik penguasa itu menyampaikan bahwa saat ini, bangsa ini sedang mencari calon pemimpin yang berkualitas dengan sekualitas mereka yang memproklamasikan Sumpah Pemuda.

“Kita sedang mencari pemimpin, anak-anak muda yang sekualitas dengan Sumpah Pemuda. Ada enggak itu? Lalu apa persyaratan supaya bisa menghasilkan seorang leader masa depan? Mereka harus lulus ujian,” kata Rocky Gerung.

“Pertama adalah lulus ujian etik moralitas. Pernahkah dia berbohong kepada emak-emak, mengkhianati orang yang membesarkannya? Di situ ujian etika,” lanjutnya.

Ujian tahap kedua adalah calon pemimpin pada 2029 mendatang haruslah orang yang memiliki kapasitas intelektualitas, mampu bergaul dengan dunia.

“Kalau seseorang lulus etikabilitas dan intelektualitas, baru bicara ikut elektabilitas. Sekarang yang ada dibalik, elektabilitas dulu. Sejarah yang jujur itu harus dipakai mengingat para pengkhianat,” katanya yang disambut tepuk tangan ribuan anak muda yang hadir.

Puteri Indonesia Lingkungan, Putu Ayu Saraswati melihat, keberisikan anak muda saat ini yakni semua orang punya tempat, waktu untuk berpendapat secara offline dan online.

“Tapi keberisikan itu jangan hanya menjadi noise, tapi harus menjadi voice yang lebih bermakna,” pesannya.

Ribuan anak muda begitu bersemangat menyimak akademisi yang dikenal kritis Rocky Gerung, Putu Ayu Saraswati, dan politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, di gelaran Merah Muda Fest ini.

Acara yang digelar PDI Perjuangan dalam rangkaian peringatan ke-97 Sumpah Pemuda itu dihelat di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu (1/11/2025).

Ketika disodori pertanyaan tentang semangat Sumpah Pemuda, Rocky menyatakan masih relevan dengan era kekinian.

“Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa, ini perjanjian yang sekarang dirayakan. Cuma ada tiga sumpah, tidak ada sumpah keempat dan kelima, jadi yang perlu kita rawat adalah kemajemukan, dan patokannya adalah Nusa, Bangsa dan Bahasa, hanya ada Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa,” kata Rocky membuka diskusi.

Sementara Putu Ayu Saraswati, Puteri Indonesia Lingkungan, memberi perspektif berbeda yakni mengagumi begitu luar biasanya pemuda 97 tahun lalu yang saat itu belum merdeka, tapi mereka memikirkan membangun satu Nusa, satu Bangsa dan satu Bahasa.

Sedang politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, memaknai Sumpah Pemuda 1928 dengan situasi hari ini bahwa sumpah itu masih relevan.

Adian menyampaikan, saat ini bicara dengan anak muda itu selalu banyak rencana. Untuk itu, ketika Satu Nusa, Satu Bangsa dan satu Bahasa sudah terjadi, maka selanjutnya bagaimana anak muda itu membuat rencana masa depan bangsa.

Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.