Yogyakarta (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta mengirimkan tim recovery pemulihan sistem kelistrikan untuk wilayah Kota Lhokseumawe, Aceh, pada Kamis (4/12) sebagai langkah percepatan pemulihan kelistrikan untuk rakyat Aceh pasca bencana banjir dan longsor.
Pada aksi tanggap darurat ini, PLN UID Jateng & DIY berkolaborasi dengan PLN Electricity Services (PLN ES) UP 2 dalam pengiriman personel teknis, peralatan kerja, hingga dukungan logistik. Tim relawan akan bertugas selama 14 hari untuk membantu pemulihan pasokan listrik, fasilitas vital dan layanan publik di Lhokseumawe agar dapat kembali berjalan optimal.
Total relawan yang diberangkatkan berjumlah 23 personel, yang terdiri dari 16 orang Tenaga Alih Daya (TAD) PLN ES dari seluruh Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3), 5 pegawai anggota tim PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan), 1 pegawai K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan) dan 1 orang pegawai Asisten Manajer Jaringan sebagai Koordinator Lapangan. Selain personel, PLN juga mengirimkan peralatan pendukung seperti emergency lamp sebanyak 500 pcs.
Pemberangkatan tim dilakukan melalui Apel Pelepasan Relawan di kantor PLN UID Jateng & DIY yang dipimpin langsung oleh General Manager PLN UID Jateng & DIY Bramantyo Anggun Pambudi.
“Apresiasi tinggi kepada saudara-saudara yang akan membantu masyarakat Lhokseumawe agar segera kembali menikmati layanan listrik yang andal. Profesionalisme, dan semangat gotong royong agar menjadi pegangan dalam menjalankan tugas ini," ujar Bramantyo menyampaikan apresiasi serta pesan kepada seluruh relawan.
Bramantyo juga menegaskan pentingnya menjaga keselamatan kerja selama menjalankan misi kemanusiaan di Aceh.
“Selalu utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), tidak ada yang lebih berharga dibandingkan nyawa. Pastikan prosedur berjalan dengan disiplin, peralatan digunakan sesuai standar, dan jaga komunikasi antar tim," imbuh Bramantyo.
Dukungan dari PLN UID Jateng & DIY serta PLN ES UP 2 menjadi bagian dari komitmen PLN dalam memastikan keandalan pasokan listrik nasional, memperkuat sinergi antar unit, serta semangat persatuan untuk menangani kondisi darurat setelah bencana.
