Rencana ini masih dibahas oleh direksi terkait dengan jenis pesawat, jadwal penerbangan, dan detail lainnya
Manado (ANTARA) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah mengkaji ekspansi pembukaan rute penerbangan Manado-Davao (Filipina), Seiring permintaan mulai berdatangan menuju negara tersebut.

GM Garuda Indonesia Branch Manado Mac Fee Kindangen membenarkan informasi tersebut. Namun, dia belum dapat berkomentar lebih banyak karena detail rencana penerbangan ini masih dibahas oleh direksi.

“Rencana ini masih dibahas oleh direksi terkait dengan jenis pesawat, jadwal penerbangan, dan detail lainnya,” ujar Kindangen.

Humas PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Angga Maruli mengatakan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan Garuda Indonesia untuk membuka rute penerbangan itu.

Dia mengharapkan maskapai lain juga dapat membuka rute penerbangan mancanegara lainnya dari Manado.

“Pada prinsipnya dari kami menyambut gembira dan mendukung adanya rencana penerbangan tersebut karena akan menambah jumlah kunjungan, khususnya wisatawan provinsi Sulawesi Utara dan kami sedang melakukan koordinasi dengan pihak garuda terkait rencana tersebut,” paparnya.

Rute penerbangan Manado—Davao pernah diterbangi maskapai Bouraq Airlines pada era 1990-an. Wings Air dan Sriwijaya Air juga pernah melayani penerbangan tersebut. Namun, saat ini rute tersebut tak lagi beroperasi.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sulut Ivanry Matu berpendapat rute penerbangan tersebut sangat diperlukan untuk memaksimalkan potensi bisnis di antara kedua negara.

Selama ini para pelaku usaha harus menyinggahi Jakarta atau Singapura terlebih dahulu untuk sampai ke Davao. Hal ini membuat ongkos untuk melakukan pertemuan business matching menjadi terlalu tinggi dan mengganjal proses bisnis.

Dia mengharapkan penerbangan langsung ini dapat memangkas tingginya biaya perjalanan yang menjadi kendala selama ini. Ivanry juga berharap para pelaku usaha di Sulut dapat dilibatkan dalam mematangkan rencana penerbangan ini.

“Perlu kajian yang komprehensif, jangan hanya seremonial. Kita harus mengundang pihak terkait, misalnya pengusaha di Sulut, di Filipina, forum-forum bisnis itu perlu diaktifkan lagi, nanti mereka yang menjadi katalisator untuk menggerakkan itu,” ujarnya.
 

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019