Jakarta (ANTARA) - Aliando Syarief, Adipati Dolken dan Randy "Nidji" menceritakan tantangan yang harus dilewati saat syuting film "Warkop DKI Reborn", salah satunya adalah saat mereka ​​​​harus merasakan cuaca panas saat melakukan syuting selama 35 hari di Maroko beberapa waktu lalu.

Randy mengatakan, syuting berlangsung saat bulan Ramadhan. Saat itu, dia dan sebagian tim harus rela tak berpuasa karena kondisi tak memungkinkan.

"Waktu itu masuk bulan Ramadhan. Suhu di sana 48 derajat Celcius. Buka puasa jam 8 malam, sahur jam 3 pagi," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Di sisi lain, Adipati mengaku sulit berkonsentrasi karena panas yang terus mendera. Terlebih, banyak adegan yang pengambilan gambarnya dilakukan di ruang luar.

"Panasnya ganggu konsentrasi. Apalagi syuting banyak di outdoor," tutur dia.

Tak hanya panas, Adipati, Randy dan Aliando bahkan juta harus menghadapi kondisi cuaca yang mudah berubah hingga badai pasir.

Hal senada juga diungkapkan sutradara Rako Prijanto. Menurut dia, suhu terkadang bisa mencapai minus tiga derajat Celcius secara cepat, belum lagi ditambah badai pasir yang datang tiba-tiba.

Kendati begitu, baik Rako maupun ketiga pemain mengaku kondisi badan selalu sehat hingga syuting berakhir.


Baca juga: Lima film Indonesia yang didaur ulang tahun 2017

Baca juga: Raih 3.202.000 penonton, "Warkop DKI Reborn Part 2" duduki Box Office

Baca juga: Warkop DKI Reborn bertemu anak Dono di Surabaya

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019