Membaiknya pasar AS diperkirakan dapat mengurangi tekanan bagi saham di BEI dan dapat memberikan ruang bagi IHSG untuk bisa apresiasi pada hari ini
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada akhir pekan, berpeluang menguat seiring membaiknya bursa saham Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka menguat 6,79 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.264,38. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 1,77 poin atau 0,18 persen menjadi 985,08.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Kamis, mengatakan penguatan pasar saham AS pada penutupan Kamis (15/8) lalu meredakan sentimen negatif baik pasar domestik maupun Asia.

"Membaiknya pasar AS diperkirakan dapat mengurangi tekanan bagi saham di BEI dan dapat memberikan ruang bagi IHSG untuk bisa apresiasi pada hari ini," ujar Alfiansyah.

Investor global tengah berada di dalam kehati-hatian yang tinggi menyusul inversi kurva imbal hasil (yield) obligasi AS bertenor 30 tahun dibandingkan dengan tenor lebih rendah seperti obligasi 10 tahun dan 1 tahun yang jatuh dalam titik terendahnya melewati batas psikologis 2 persen.

Meskipun masih menjadi perdebatan apakah inversi kurva obligasi menjadi indikator datangnya resesi, namun yang jelas hal ini menunjukkan investor dan ekspektasi investor yang mencari aset safe haven yakni obligasi jangka panjang, sehingga menurunkan yield.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 18,68 poin (0,09 persen) ke 20.424,33, Indeks Hang Seng menguat 118,48 poin atau 0,46 persen ke 25.613,94, dan Indeks Straits Times melemah 25,43 poin (0,81 persen) ke posisi 3.100,66.


Baca juga: Wall Street ditutup bervariasi, investor cerna data terbaru ekonomi AS

Baca juga: Bursa Tokyo melemah, dipicu kekhawatiran resesi global meningkat

Baca juga: Bursa saham Australia bangkit, Indeks ASX 200 dibuka naik 5,80 poin

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019