Ohio (ANTARA) - Pria bersenjata yang membunuh sembilan orang di depan sebuah bar di Dayton, Ohio, memiliki kandungan kokaina, Xanax dan alkohol dalam tubuhnya selama melakukan aksi penembakan, menurut pihak berwenang setempat, Kamis (15/8).

Kepolisian Dayton mengumumkan penemuan tersebut saat konferensi pers dan di akun Twitter. Pihaknya juga mengatakan bahwa dua korban pembantaian terkena tembakan senjata aparat yang menangani keadaan di lokasi kejadian.

"Adalah beban bagi kami bahwa respons kami membahayakan para korban. Namun kami merasa lega bahwa tak satu pun peluru kami yang menyebabkan kematian pada orang-orang tak bersalah ini," cuit Kepala Kepolisian Dayton Richard Biehl di Twitter.

Pejabat kantor penyelidik jenazah di wilayah Montgomery, Dr. Kent Harshbarger, menyebutkan saat konferensi pers bahwa hasil autopsi menunjukkan tubuh si penembak, Connor Betts, mengandung zat obat-obatan terlarang dan obat-obatan untuk terapi.
 
Belum diketahui berapa banyak dosis narkorba yang dikonsumsi oleh pria berusia 24 tahun tersebut saat ia melancarkan aksi kejinya.

Pembantaian 4 Agustus, yang berujung pada kematian si pelaku di tangan aparat kepolisian, merupakan satu dari tiga penembakan massal dalam tiga pekan yang mengejutkan warga Amerika Serikat dan memunculkan kembali perdebatan panjang soal hak kepemilikan senjata.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pria bersenjata dan berpelindung tubuh ditangkap di Walmart-AS

Baca juga: 10 tewas termasuk tersangka pelaku penembakan massal di Ohio

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019