Akan ada sekitar 6.000 orang yang hadir bersama-sama mengikuti Muktamar PKB
Badung (ANTARA) - Muktamar V Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akan diselenggarakan di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, pada 20-22 Agustus 2019 mengusung tema "Melayani Ibu Pertiwi".

"Tema ini diambil karena kami ingin meneguhkan sebagai partai yang bekerja memberikan pelayanan dan mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan yaitu, suatu bangsa yang merdeka bersatu, adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, bermartabat dan sederajat dengan bangsa-bangsa lain di dunia," ujar Ketua DPP PKB sekaligus Ketua SC Muktamar V PKB, Ida Fauziyah, di Badung, Senin

Baca juga: PKB selenggarakan Munas Alim Ulama, jelang Muktamar V di Bali

Ia mengatakan, tema itu diangkat juga sebagai harapan agar PKB mampu mewujudkan suatu pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mencapai tujuan nasionalnya.

"Kami ingin melayani ibu pertiwi, bekerja keras memajukan bangsa membangun Indonesia dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial," katanya.

Menurutnya, "Melayani Ibu Pertiwi" adalah pilihan tema yang sangat strategis karena selaras dengan komitmen Presiden RI Joko Widodo yang sudah berkomitmen untuk membangun Indonesia yang maju dan ingin meneguhkan SDM yang unggul.

Sementara itu, Ketua Organizing Committee Muktamar V PKB Lukmanul Khakim menjelaskan, kegiatan Muktamar akan dihadiri sekitar 3.000 orang peserta ditambah dengan penggembira yang hadir memeriahkan Muktamar sekitar 3.000 orang.

"Akan ada sekitar 6.000 orang yang hadir bersama-sama mengikuti Muktamar PKB. Kami juga sudah mendapat konfirmasi kehadiran Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla serta Wakil Presiden Terpilih Ma’ruf Amin," katanya.

Pihaknya juga telah mengundang seluruh Menteri Kabinet Indonesia Bersatu serta mengundang seluruh Ketua Umum partai politik serta Ketua Umum PBNU dan Ketua Umum Muhammadiyah.

Terkait pemilihan Bali sebagai lokasi penyelenggaraan Muktamar V PKB, ia menjelaskan bahwa Bali dipilih karena pihaknya melihat adanya keberagaman dari berbagai sisi tetapi semuanya tetap berjalan rukun dan damai tidak ada perselisihan.

"Bali terkenal sebagai tempat yang memiliki keragaman suku dan agama, kemudian masyarakatnya ramah. Raja Salman saja juga pernah datang mengunjungi Pulau Bali," kata Lukmanul Khakim.

Baca juga: PKB: Muktamar sahkan tim pengkajian Amandemen UUD 1945
Baca juga: Seminar UMKM se-Bali awali Muktamar PKB

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019