Ngawi (ANTARA) - Angus Lyons dari tim Oliver's Real Food (Australia) menyebut sambutan meriah warga Ngawi menjadi salah satu pelecut semangatnya sehingga ia bisa memenangi pertarungan sprint ketat dengan dua sprinter menjelang finish pada etape satu Tour d'Indonesia di Ngawi, Senin.

"Tadi beruntung bisa menang lawan dua sprinter tangguh. Ini juga karena sorak sorai meriah penonton yang membuat saya tambah semangat," kata pebalap kelahiran 12 Januari 1996 itu usai ditetapkan sebagai penenang.

Pertarungan sengit menuju finish di alun-alun Kabupaten Ngawi terjadi antara Lyons, Roth Ryan (X-Speed United Hong Kong) dan Vogt Mario (Team Sapura Cycling Malaysia).

Warga Ngawi yang memenuhi pinggiran jalan di alun-alun menyambut meriah adu cepat antara ketiga pebalap tersebut. Banyaknya warga yang berkumpul di alun-alun karena kebetulan akan berlangsung karnaval budaya.

Ketiga pebalap bertarung dengan amat ketat dan mencatatkan waktu yang sama, yakni 3 jam, 55 menit, 58 detik.

Lyons dari Oliver's Real Food (Australia)
akhirnya ditetapkan sebagai pemenang, disusul Roth Ryan X-Speed United (Hong Kong) dan Vogt Mario dari Team Sapura Cycling (Malaysia).

"Sangat menyenangkan. Saya merasa nyaman di etape pertama ini," kata Lyons.

Menurut pebalap kelahiran Ballarat di Australia Selatan itu, di etape pertama ia merasa tidak mengalami hambatan termasuk dengan terik matahari yang nenyengat.

"Memang tadi panas, tapi saya sudah menyiapkan diri mengantisipasi cuaca panas ini. Saya kan sudah familiar dengan udara panas di Indonesia. Jadi tidak ada masalah," katanya.

Untuk etape kedua yang akan mengambil start di Madiun dan finish di Batu, Lyons menilainya akan lebih berat mengingat banyaknya tanjakan di rute tersebut.

"Besok saya harus kerja lebih keras. Medan lebih berat karena banyak tanjakan. Di sini juga banyak climber hebat yang ikut. Besok saya akan berusaha, hasilnya kita lihat saja besok," kata pemuda 23 tahun itu.

Baca juga: Angus Lyons juara etape pertama

Baca juga: PersiapanTour d'Indonesia matang, 18 tim siap berpacu


 

Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019