Kurban tahun 2019 ini juga membawa kesan tersendiri bagi tiga orang warga Turki, dan puluhan turis asal Malaysia, karena mereka ikut menikmati syukuran kurban berupa "Khanduri Raya Qurbeun"
Banda Aceh (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh menyatakan telah menyalurkan sebanyak 1.000 ekor hewan kurban setara kambing dari berbagai mitra ke seluruh wilayah Aceh yang dibantu oleh Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) pada Idul Adha 1440 Hijriah/2019.

"Alhamdulillah, pelaksanaan kurban dan syukuran tahun ini dapat terlaksana atas dukungan sukrelawan MRI serta keaktifan masyarakat untuk menyukseskannya," kata Kepala ACT Aceh, Husaini Ismail di Banda Aceh, Senin.

Tim MRI di provinsi paling barat Indonesia itu, lanjut dia, telah melakukan penilaian guna mendapatkan data orang-orang yang lebih membutuhkan akan daging kurban tersebut.

Bahkan, kata dia,  kurban tahun 2019 ini juga membawa kesan tersendiri bagi tiga orang warga Turki, dan puluhan turis asal Malaysia, karena mereka ikut menikmati syukuran kurban berupa "Khanduri Raya Qurbeun", yang  dimasak khas di Kabupaten Aceh Besar oleh Global Qurban-ACT Aceh di Masjid Rahmatullah Lampuuk, Lhoknga.

Ia menjelaskan, kedatangan warga Turki itu bernaung di bawah lembaga kemanusiaan Hayrat, dan merupakan salah satu mitra ACT menyalurkan hewan kurban seperti tahun lalu kepada penerima manfaat ke masyarakat di Aceh.

Sebanyak dua ekor sapi kurban yang telah disembelih disajikan untuk dimakan bersama warga setempat, dan para tamu undangan di bawah tenda di lingkungan masjid. Syukuran ini didukung oleh CIMB Syariah yang juga sebagai mitra ACT.

"Kalau kehadiran turis Malaysia di tengah pelaksanaan syukuran ini, tanpa disengaja. Mereka datang ke Aceh untuk menyalurkan kurban di hari raya kedua Idul Adha. Akhirnya, mereka kami persilakan menikmati sajian makanan, meski awalnya sempat ragu-ragu," kata Husaini.

Koordinator MRI Bireuen, Aceh, Hidayatullah menjelaskan pada Idul Adha kali ini Global Qurban-ACT kembali dipercaya Turkiye Diyanet Foundation (TDV) dalam menyalurkan daging kurban dengan hewan jenis sapi.

Ia menyebutkan penyembelihan hewan tersebut dilaksanakan tiga titik di wilayah Aceh, yakni Aceh Utara, Pidie Jaya, dan Aceh Besar di hari berbeda. Kemudian daging sapi-sapi tersebut dijemput oleh masing-masing perwakilan dari kota/kabupaten di provinsi ini.

"Daging sapi yang disalurkan ke Nek Ramlah, dijemput di Pidie Jaya untuk didistribusikan ke sejumlah titik di kawasan Bireuen. Kami berharap ke depan bisa menyalurkan lebih banyak lagi kepada orang-orang yang membutuhkan," katanya.

Tim MRI Bireuen-ACT Aceh, Nurulyana yang menyambangi rumah Ramlah (75), di Dusun Urong Kala, Gampong (Desa) Seuneubok Aceh, Kecamatan Peusangan, Bireuen, mengaku, nenek tersebut tidak menyangka bisa menyantap daging kurban setelah sekian lama kebiasaan tersebut tak dilakukannya.

"Tetesan air mata bahagia Nek Ramlah yang berjatuhan, kala jemari tangannya keriput menggenggam kresek berisi daging berstiker Dermawan Berqurban lengkap dengan logo Global Qurban dan Aksi Cepat Tanggap," katanya.

Ia mengaku, di depan rumah semi permanen miliknya, Nek Ramlah hanya terdiam. Berkali-kali ia mengusap air mata menggunakan ujung jilbab berwarna coklat. Tangan lembut dirinyapun ikut menyeka air mata perempuan berstatus janda miskin yang terus berjatuhan.

"Nek, daging ini berasal dari lembaga kemanusiaan asal Turki, Turkiye Diyanet Foundation yang disalurkan melalui Global Qurban-ACT. Mudah-mudahan berkah dan bisa nenek nikmati," katanya.

Nek Ramlah memilih tinggal seorang diri. Ia tidak ingin merepotkan anak-anaknya yang kini sudah menikah, dan hidup di bawah garis kemiskinan.

Nenek ini dari pengakuannya, sering sakit-sakitan. Selama ini ia hanya bisa mengandalkan pemberian tetangga dan anak-anaknya, agar bisa menyambung hidup.

"Saya tinggal seorang diri, bukan salah anak-anak saya. Ekonomi mereka sulit, saya tidak ingin merepotkan," ucap Nek Ramlah seperti ditirukan Nurulyana.

Baca juga: ACT salurkan 8.000 liter air bersih atasi kekeringan di Aceh Tamiang

Baca juga: ACT Aceh galang dana bantu Pianto yang mengalami gizi buruk

Baca juga: ACT Aceh: Satu hektare lahan serai wangi bisa produksi minyak 200 Kg

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019