Bali (ANTARA) - PT Wijaya Karya akan menggarap konstruksi La Tour De Goree Tower senilai 250 juta dolar AS atau sekitar Rp3,56 triliun di Dakar, Senegal.

Perjanjian kerangka kerja proyek ini telah disepakati oleh PT WIKA, Indonesia Eximbank, dan perwakilan pemerintah Senegal di sela-sela penyelenggaraan Dialog Infrastruktur Indonesia-Afrika (IAID) di Nusa Dua, Bali, Selasa.

“Ini adalah proyek besar yang akan menjadi ikon di Senegal. Bangunan ini juga akan menjadi simbol persahabatan antara Senegal dan Indonesia,” kata Direktur Utama PT WIKA Tumiyana usai penandatanganan perjanjian tersebut.

La Tour De Goree Tower dirancang menjadi bangunan multifungsi (mix used building) antara lain apartemen dan hotel, untuk menunjang sektor pariwisata Senegal.

Keberadaan hotel di La Tour De Goree juga sangat dibutuhkan oleh Senegal yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Pemuda pada musim panas 2022.

Menurut Menteri Urusan Pertumbuhan Senegal, Cheikh Kante, realisasi proyek ini akan dapat menggandakan jumlah kunjungan turis Amerika Serikat, khususnya dari Miami, ke Pulau Goree di Senegal.

Pulau ini memegang peran penting dalam sejarah Amerika Serikat dan Senegal, karena dahulu banyak budak yang diperjualbelikan dan dipekerjakan di Amerika Serikat berasal dari Goree.

“Goree adalah objek wisata universal yang berkontribusi pada budaya dunia,” kata Kante.

Mengingat begitu mendesaknya pembangunan proyek ini, pemerintah Senegal menargetkan peletakan batu pertama La Tour De Goree Tower dapat dilaksanakan awal Desember tahun ini dan dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

“Dengan proyek ini, sektor swasta Indonesia yaitu WIKA akan menciptakan langkah baru yang akan membawa pada proyek-proyek penting lain di Afrika,” tutur Kante.

Selain proyek konstruksi bangunan multifungsi di Senegal, WIKA juga berhasil menyepakati dua kerja sama lain di bidang infrastruktur selama penyelenggaraan IAID 2019 yaitu proyek perumahan senilai 200 juta dolar AS di Songon, Pantai Gading, serta proyek pembangunan terminal cairan curah (bulk liquid terminal) senilai 190 juta dolar AS di Zanzibar (Tanzania).

Pembiayaan ketiga proyek tersebut akan dibantu oleh Indonesia Eximbank melalui fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada importer dalam rangka meningkatkan ekspor terkait (buyer’s credit).

Baca juga: WIKA optimistis raih target kontrak baru sebesar Rp61 triliun
Baca juga: WIKA bidik proyek di Afrika dengan potensi nilai kontrak Rp2 triliun


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019