Amsterdam, (ANTARA News) - Seorang kartunis Internet Belanda ditangkap dan kemudian dibebaskan pada awal pekan ini atas dugaan menerbitkan hasil kerjanya, yang melecehkan umat Islam dan orang kulit berwarna, kata polisi Amsterdam pada Jumat. Jurubicara kepolisian mengatakan bahwa rumah kartunis itu diperiksa. Penangkapan dilakukan pada Rabu, namun dia dibebaskan sehari kemudian. Jurubicara itu tidak dapat memastikan apakah kartunis itu, yang menggunakan nama samaran Nekschot, bahasa Belanda untuk "tembakan di leher", akan dituntut. Penangkapan itu menyusul penyelidikan oleh penuntut umum setelah Abdul Jabbar van de Ven, warga Belanda ternama, yang beralih memeluk Islam, melaporkan keluhannya tentang kartun Nekschot pada 2005, demikian diwartakan DPA. Nekschot pada umumnya menerbitkan karyanya di Internet. Dalam lamannya, dia menyatakan Internet menjadi pilihannya setelah media cetak Belanda menolak hasil kerjanya. Dalam lamannya, dia membagi pekerjaannya atas lebih dari 10 kategori, termasuk "ilmu pengetahuan" dan "kehidupan moderen", namun bahkan dalam kategori itu, sebagian besar kartunnya menampilkan umat Islam dan orang kulit berwarna. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008