Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat memerintahkan Kementerian Pertahanan dan lembaga pemerintah lainnya agar menganalisis ancaman yang ditimbulkan oleh uji coba baru peluru kendali Amerika Serikat dan mempersiapkan aksi balasan.

Pentagon pada Senin mengaku melakukan uji coba rudal jelajah yang dikonfigurasi secara konvensional, yang menghantam sasarannnya setelah terbang lebih dari 500 km. Itu merupakan uji coba pertama rudal jenis tersebut sejak AS mundur dari Pakta Nuklir Jarak Menengah (INF) dengan Rusia pada 2 Agustus.

Baca juga: Rusia umumkan berakhirnya kesepakatan nuklir dengan AS

Putin menyatakan Rusia tidak bisa hanya berpangku tangan, dan bahwa pembicaraan AS soal pengerahan misil-misil baru di kawasan Asia Pasifik "berimbas pada kepentingan inti kami karena berdekatan dengan perbatasan Rusia," menurut salinan pernyataannya di laman Kremlin.

Baca juga: Kepala Pentagon dukung penempatan rudal di Asia

"Seperti yang Anda tahu bahwa kami tidak pernah menginginkan, tidak ingin dan tidak akan terseret dalam perlombaan senjata yang mahal dan destruktif," tegas Putin.

Baca juga: AS, Rusia akan rundingkan pembatasan senjata nuklir

Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019