Laos merupakan negara pertanian, tapi kami tidak mempunyai banyak produk untuk mendukung sektor ini
Gresik, Jatim (ANTARA) - Laos memperluas hubungan dengan Petrokimia Gresik, karena dianggap mampu diajak kerja sama di sektor pertanian dan agroindustri, serta merupakan pemimpin pupuk majemuk dan pupuk organik di Indonesia.

"Laos merupakan negara pertanian, tapi kami tidak mempunyai banyak produk untuk mendukung sektor ini. Sehingga, kedatangan kami ke Petrokimia Gresik untuk mengeksplorasi atau memperluas potensi di sektor tersebut," kata Menteri Kantor Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos, Alounkeo Kittikhoun di Gresik, Senin.

Kittikhoun saat berkunjung ke pabrik PT Petrokimia Gresik mengakui Petrokimia Gresik sudah sangat mampu untuk diajak kerja sama di sektor pertanian dan agroindustri, dan Laos mempunyai letak geografis yang potensial, yakni berada di tengah-tengah dekat dengan China, Thailand, Vietnam, dan tidak jauh dari Jepang dan Korea Selatan yang merupakan salah satu faktor pendukung pertumbuhan ekonomi di Laos.

Menanggapi kunjungan Laos, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi berharap bisa menjadi awal kerja sama Petrokimia Gresik dengan pelaku industri di Laos. Rahmad meyakini, Petrokimia mampu mendukung kebutuhan produk-produk untuk sektor pertanian di Laos.

Ia mengatakan, kapasitas produksi Petrokimia saat ini mencapai sembilan juta ton dalam setahun, baik untuk produk pupuk dan non-pupuk. Lengkap dari hulu-hilir pertanian, mulai dari benih, pupuk majemuk, pupuk organik, pupuk hayati, pengendalian hama, hingga berbagai produk pengembangan lainnya.

"Selain pupuk, Petrokimia juga mampu untuk mengekspor produk-produk kimia lainnya. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi terjalinnya kerja sama antara Laos dengan Indonesia, khususnya Petrokimia Gresik," katanya.

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Laos, Pratito Soeharyo yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan ke depan Indonesia akan banyak menjalin kerja sama bisnis dengan Laos.

"Kerja sama dengan Laos sangat potensial bagi Indonesia karena saat ini negara tersebut sedang giat melakukan pembangunan infrastruktur untuk menarik investasi. Sehingga, ekspansi ini juga menjadi kesempatan bagi perusahaan BUMN untuk melebarkan bisnis di mancanegara," katanya.

Sebelumnya, pada pertengahan tahun 2019 ini pemerintah Laos telah menandatangani kerja sama dengan sembilan perusahaan BUMN Indonesia, salah satunya adalah PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk bidang pertanian dan pertambangan.

Kehadiran Kittikhoun didampingi petinggi Phongsavanh Group, yaitu salah satu perusahaan besar di Laos yang memiliki banyak unit bisnis di berbagai bidang. Perusahaan ini menjadi salah satu entitas bisnis yang dibawa oleh Pemerintah Laos untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan BUMN di Indonesia.

Baca juga: Petrokimia ekspor 45 ribu ton Urea ke India
Baca juga: Petrokimia Gresik siapkan strategi wujudkan "Indonesia Emas 2045"

 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019