Kami lebih untung dengan pola kemitraan seperti ini karena keuntungannya lebih besar bila dibanding mengelola tanpa kemitraan
Gorontalo (ANTARA) - Para petani, Pemerintah Provinsi Gorontalo, Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) dan iGrow melakukan panen perdana jagung program "empowered farmers" atau "Petani Berjaya" di Desa Mootinelo Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Rabu.

Panen jagung varietas hibrida dengan produktivitas sebesar 5,5 ton per hektare di Kecamatan Tabongo ​​​​​​​itu dilakukan di lahan uji coba seluas 105 hektare.

Salah seorang petani, Agus Pahrun (45) mengatakan pihaknya bekerja sama dengan iGrow sejak Mei 2019 dalam program tersebut.

"Kami lebih untung dengan pola kemitraan seperti ini karena keuntungannya lebih besar bila dibanding mengelola tanpa kemitraan," katanya.

Dia mengaku masih bisa memperoleh keuntungan dengan selisih 200 hingga 500 ribu per hektare, meskipun sedang gagal panen kali ini.

"Musim kemarau kali ini lebih panjang sehingga kami gagal panen, tapi tetap bisa untung karena dibeli dalam bentuk gelondongan atau tongkol sehingga kami bisa menghemat ongkos pemipilan," katanya.

Petani lainnya, Aswan Dai mengungkapkan program tersebut menguntungkan petani karena pasar sudah ada, namun masih ada kendala.di lapangan saat musim tanam tiba.

"Benih dan pupuk telat, mungkin karena kios pengecer tidak punya modal lebih untuk stok pupuk dan benih. Itu kendala utama kami," tambahnya.

Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki mengatakan rancangan program Petani Berjaya dibangun dengan pola kemitraan antara UNDP dengan iGrow yang menggandeng PT. Agrindo.

Melalui pola kemitraan tersebut, iGrow memberikan skema pembiayaan kepada petani sekaligus memberikan kepastian pasar terhadap hasil produksi.

“Skema pembiayaannya bukan pinjaman dan tanpa bunga. Pola kemitraan ini kami uji terlebih dahulu di lahan 105 hektare yang menjadi semacam laboratorium awal untuk melihat proses bisnis yang dilakukan oleh iGrow dan PT. Agrindo,” katanya.


Program tersebut merupakan implementasi beberapa tujuan dalam SDGs atau tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam upaya menurunkan angka kemiskinan dengan meningkatkan pendapatan sebagian besar masyarakat Gorontalo yang berprofesi sebagai petani, demikian Budiayanto Sadiki.
​​​​​​​
Baca juga: Bibit jagung gratis dibagikan kepada petani Gorontalo

Baca juga: Bulog akan beli jagung petani Gorontalo Utara

Baca juga: Gorontalo dan sentra jagung nasional


Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019