ini untuk menurunkan lebih dari setengah impor energi yang nilainya hampir Rp300 triliun.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pengembangan kendaraan listrik di Indonesia dapat memperbaiki kerusakan lingkungan, khususnya pencemaran udara.

"Mobil listrik ini sangat penting. Jakarta, 75 persen udara kita sudah tercemar. Itu 60 persennya akibat kendaraan atau angkutan publik," katanya dalam sambutan acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Balai Kartini Jakarta, Rabu.

Dia berharap, inovasi pengembangan sepeda motor dan mobil listrik yang lebih ramah lingkungan oleh  anak bangsa tersebut dalam tiga sampai lima tahun ke depan dapat menggantikan hingga 60 persen kendaraan beremisi tinggi.

Dia juga berharap pengembangan kendaraan listrik tersebut dapat menurunkan lebih dari setengah impor energi Indonesia, yang saat ini nilainya hampir Rp300 triliun.

"Sehingga Indonesia ketahanan energinya lebih bagus," katanya.

Baca juga: Menristekdikti optimistis mobil listrik diproduksi Indonesia pada 2022


Sementara itu, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan pameran IEMS 2019 tersebut bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan.

"Acara ini mempunyai misi untuk menggugah kesadaran masyarakat bahwa penggunaan kendaraan yang bersifat ramah lingkungan sudah sepatutnya mendapat tempat di masyarakat," katanya saat membuka pameran tersebut.

Ajang pameran kendaraan listrik itu diresmikan di Balai Kartini Jakarta dan akan digelar di dua lokasi berbeda, yaitu di Kartika Expo Balai Kartini Jakarta pada 4-5 September 2019 dan di Kantor BPPT Serpong pada 7 September 2019.

Acara tersebut didukung banyak pihak, termasuk dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, PLN, Pertamina, dan lainnya.

Baca juga: Puluhan ragam kendaraan listrik "unjuk gigi" dalam IEMS 2019

 

Pewarta: Katriana
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019