... selalu ada dan membantu saat temannya kesusahan...
Jakarta (ANTARA) -
Jasad anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Inspektur Dua Polisi (Anumerta) Imran Yasin dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Malaka 1, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu siang.
 
"TPU ini dipilih berdasarkan permintaan keluarga almarhum," kata rekan dekat korban, Untung Sutrisno, usai menghadiri prosesi pemakaman jenazah Imran.
 
Jasad Imran dimakamkan sekitar pukul 13.00 WIB di Blok A1 TPU Malaka 1 usai menjalani proses outopsi jenazah di RS Polri Kramat Jati sejak pukul 01.31 WIB.
 
Untung yang telah bersahabat dengan almarhum sejak SD hingga SMA itu tidak menyangka jika Imran meninggal tragis dalam tugas.
 
Komunikasi terakhir dengan almarhum yang masih dikenang hingga sekarang adalah niatan Imran melanjutkan pendidikan di kepolisian untuk jenjang karir.

Juga baca: Aiptu Imran tewas akibat luka dalam usai kecelakaan truk

Juga baca: Jenazah Briptu Heidar bakal diterbangkan ke Makassar
 
"Saya ketemu terakhir Agustus kemarin. Almarhum bilang mau lanjutin sekolah," katanya.
 
Untung bersyukur bahwa niatan almarhum untuk bisa naik pangkat terwujud dari semula ajun inspektur satu polisi menjadi inspektur dua polisi.
 
Semasa hidupnya, Imran dikenal sebagai sosok yang sangat baik dan selalu membantu kesulitan yang dialami sahabatnya. "Beliau selalu ada dan membantu saat temannya kesusahan," katanya.
 
Prosesi pemakaman Imran dilakukan secara kedinasan dengan dihadiri puluhan rekan seprofesi dan sejumlah kolega.
 
Imran dinyatakan tewas setelah terlibat kecelakaan dengan truk di Tol Lingkar Luar Jakarta lintasan Ciledug km 13.200, arah Meruya, Selasa malam (3/9).
 
Korban bersama rekannya, Brigadir Polisi Daniel sedang menilang pengendara truk bernomor registrasi B 9817 WCB di bahu jalan. Posisi kendaraan dinas PJR nomor registrasi 12789-VII berada di belakang kendaraan truk boks nomor registrasi B 9817 WCB.
 
Tiba-tiba dari arah belakang meluncur truk merek Hino nomor registrasi B 9527 QI yang dikemudikan Asep Gilang Suparman dan menubruk kendaraan dinas korban.
 
Saat itu Imran dan Daniel telah turun dari mobil dinas dan menghampiri pengendara truk untuk memproses surat penilangan.
 
Daniel dikabarkan selamat, namun menderita luka di beberapa bagian tubuh. Kasus tersebut tengah dalam penanganan intensif kepolisian setempat.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019