Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengatakan komputasi awan atau cloud dapat menarik investasi asing ke Indonesia.

"Untuk menarik bisnis internasional, investasi internasional, ke Indonesia, infrastruktur yang kita sediakan, dalam konteks ICT, harus kelas internasional. Semua tahu kalau kita bicara mengenai network dan ICT, semua larinya ke cloud," ujar Rudiantara di sela Google Cloud Summit di Jakarta, Kamis.

Menurut Rudiantara, efisiensi menjadi alasan perusahaan, terutama startup untuk tidak lagi menggunakan pusat data (data center) sendiri, dan lebih memilih menggunakan cloud.

Sehingga, cloud data center dengan teknologi tercanggih dan tingkat keamanan terbaik, cloud tier 4, diperlukan di Indonesia.

Rudiantara menyebut pasokan aliran listrik yang memadai untuk data center menjadi syarat hadirnya cloud tier 4 di Indonesia. Dia mengatakan teknologi tersebut membutuhkan pasokan listrik dari dua perusahaan listrik yang berbeda.

"Di Indonesia sekarang ada PLN sama Cikarang Listrindo, saya berharap kalau kita mau menarik lagi untuk data center agar pindah ke Indonesia yang tier 4, yang world class, cara kita menyediakan listriknya juga harus diubah," kata dia.

Baca juga: Langkah Google dorong adopsi "cloud" di Indonesia

Rudiantara mengatakan kebijakan sudah semakin terbuka dengan dukungan iklim yang kompetitif seusai standar internasional.

"Google bikin data center tahun depan di sini, tapi juga network-nya harus bisa dijangkau ke mana-mana, makanya Palapa Ring ini salah satunya untuk mendukung ini," kata Rudiantara.

"Jadi, cloud-nya disediakan Google mungkin tempatnya di pulau Jawa, tapi pengguna cloud-nya bisa di Papua, di Sulawesi, di mana-mana di seluruh Indonesia," tambah dia.

Baca juga: Isu keamanan mengintai penyimpanan cloud

Baca juga: Orang Indonesia masih ragu beralih ke cloud

Baca juga: VW-Microsoft perdalam kemitraan komputasi awan mobil masa depan

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019