Solo (ANTARA) - Perum Bulog Subdivre III Surakarta menyatakan keberadaan Rumah Pangan Kita (RPK) cukup membantu dalam memasarkan produk, di antaranya beras, tepung, dan gula pasir.

"Memang cakupan pasarnya tidak begitu luas, tetapi keberadaan RPK ini merupakan kepanjangan tangan kami," kata Kepala Perum Bulog Subdivre III Surakarta Mika Ramba Kendenan di Solo, Jumat.

Selain itu, dikatakannya, RPK juga berfungsi untuk mengendalikan inflasi sekaligus bisa membantu masyarakat dalam memiliki bisnis rumahan.

Ia mengatakan sejauh ini jumlah RPK di bawah Bulog Subdivre III Surakarta sebanyak 3.132 RPK. Sebagai rinciannya, untuk Kota Solo sebanyak 330 RPK, Kabupaten Boyolali sebanyak 1.049 RPK, dan Kabupaten Klaten sebanyak 891 RPK.

Selanjutnya, untuk Kabupaten Sukoharjo sebanyak 107 RPK, Kabupaten Wonogiri sebanyak 51 RPK, Kabupaten Karanganyar 595 RPK, dan Kabupaten Sragen 109 RPK.

Ia mengatakan untuk komoditas yang dijual di RPK kebanyakan merupakan produk premium milik Bulog, di antaranya untuk beras mulai dari harga Rp9.500/kg hingga Rp11.500/kg.

"Tetapi kami juga jual beras medium, harganya Rp8.500/kg," katanya.

Untuk komoditas lain seperti minyak goreng harganya Rp11.800/liter, tepung terigu Rp7.700/kg, daging kerbau dengan harga Rp71.500/kg, gula pasir mulai dari harga Rp11.100/kg hingga Rp11.500/kg.

"Yang pasti harga kami ini lebih rendah dibandingkan harga jual di pasaran. Tujuannya memang untuk mengontrol harga," katanya.

Baca juga: Bulog targetkan penambahan Rumah Pangan Kita menjadi 80.000 lokasi
Baca juga: Bulog NTT optimalkan peran 407 RPK jaga stabilisasi harga pangan
Baca juga: Mitra Bulog "Rumah Pangan Kita" jual daging

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019