Insya Allah tidak akan mengganggu produksi, produksi aman, saya optimis hasil panen masih akan relatif baik
Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, optimistis produksi padi dengan kualitas baik masih aman meski saat ini ada  tanaman padi di Kampung Panawuan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, terserang hama ulat sejak dua pekan lalu.

"Insya Allah tidak akan mengganggu produksi, produksi aman, saya optimis hasil panen masih akan relatif baik," kata Kepala Seksi Serealia Dinas Pertanian Garut, Endang Junaedi saat dihubungi wartawan di Garut, Jumat.

Baca juga: Padi siap panen di Garut diserang hama ulat

Ia menuturkan Dinas Pertanian telah menerima laporan adanya serangan hama ulat yang melanda areal persawahan di Kampung Panawuan sejak dua pekan lalu.

Petani melalui kelompok tani desa setempat, kata dia, meminta bantuan obat untuk mengendalikan serangan hama ulat tersebut agar tidak terus merusak tanaman padi.

"Kami dari Dinas Pertanian sudah membantu dengan memberikan insektisida kepada kelompok tani," katanya.

Menurut dia, penyebaran hama ulat itu dapat dikendalikan, meskipun begitu petani harus tetap memantau sawahnya untuk meminimalkan risiko besar dari hama tersebut.

"Harus benar-benar memantau sawah, apalagi musim kemarau banyak potensi yang dapat membuat kegagalan panen," katanya.

Baca juga: Petani di Brebes Puas Gunakan Feromon Exi Balitbangtan

Ia mengungkapkan serangan hama ulat di daerah tersebut baru pertama kali terjadi, biasanya hama tikus yang seringkali melanda tanaman padi saat musim kemarau.

"Biasanya musim kemarau itu tikus, tapi sekarang ulat," katanya.

Sebelumnya, sejumlah petani di Kampung Panawuan mengeluhkan adanya serangan hama ulat yang menyebabkan tanaman padi rusak menjelang panen.

Bahkan, petani di daerah tersebut terpaksa memanen lebih awal untuk menghindari serangan hama yang saat ini sudah merusak puluhan hektare tanaman padi.

Baca juga: Kementan diminta waspadai masuknya ulat grayak "Fall Armyworm"

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019