Kabut asap mulai terjadi sejak beberapa hari ini, mungkin karena kebakaran lahan
Labuhanbatu (ANTARA) - Kabut asap menyelimuti langit  Labuhanbatu Raya yang mencakup tiga kabupaten, yakni Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu dan Labuhanbatu Utara dalam seminggu terakhir yang diduga akibat kebakaran hutan dan lahan dari sejumlah daerah di Provinsi Riau yang berdekatan dengan Sumatera Utara.

Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Labuhanbatu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rizky Ismana Nasution, yang dihubungi dari Labuhanbatu, Senin siang mengatakan, cuaca di Labuhanbatu Raya memang berkabut, namun paparan kabut asap tersebut bukan berasal dari karhutla  di Labuhanbatu Raya.

Pihaknya menduga, kabut asap itu berasal dari karhutla  di sejumlah daerah Provinsi Riau yang berbatasan langsung dengan daerah Selatan Provinsi Sumatera Utara.

"Provinsi Riau siang ini ada 101 titik hot spot, tetapi belum bisa dipastikan asap bersumber dari Riau juga," katanya.

Rizky menerangkan, faktor cuaca khususnya pergerakan angin   juga mempengaruhi penyebaran kabut asap hingga ke wilayah lain.

Dia pun mengaku belum mengetahui dari mana sumber kabut tersebut tapi membenarkan kabut yang menyelimuti daerah Labuhanbatu Raya merupakan dampak Karhutla.

"Kita masih lihat perkembangan data cuaca dan pergerakan angin oleh BMKG," katanya.

Baca juga: Tiga daerah di Sumut terdampak asap karhutla Riau


Berdasarkan informasi yang diperoleh, kabut asap terlihat pekat di sejumlah wilayah di Labuhanbatu Selatan sejak pagi. Seperti terpantau dari kawasan perkebunan kelapa sawit di Desa Sisumut dan jembatan Sungai Barumun di Kelurahan Kotapinang, Kecamatan Kotapinang.

Ia mengakui, cuaca pagi hingga siang hari terasa tidak seperti biasa, pemandangan terlihat tidak jernih. Bukan hanya itu, suhu udara juga membuat rasa gerah.

"Minggu (8/9) pagi kondisinya lebih parah lagi. Namun menjelang siang, asap tampak semakin tipis. Kabut asap mulai terjadi sejak beberapa hari ini, mungkin karena kebakaran lahan. Sudah hampir tiga bulan kemarau,” kata Sholawat Lubis warga Kotapinang.

Kondisi kabut asap yang tampak mulai mengkhawatirkan  membuat sekelompok remaja di Desa Perkebunan Nagodang membagi-bagikan masker.

Mereka membagikan masker secara cuma-cuma kepada setiap pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor yang melintas di Jalan Lintas Sumatera Nagodang, serta warga yang akan keluar masuk ke Desa Perkebunan Nagodang.

“Lumayanlah ada seperti ini, karena memang kabutnya membuat nggak nyaman,” kata seorang warga yang menerima masker tersebut.

Sedangkan di Kabupaten Labuhanbatu dan Kabupaten Labuhanbatu Utara, udara terasa panas dan gerah. Namun, masyarakat tetap melakukan aktivitas luar ruang seperti biasanya.

Sebelumnya, hujan sempat turun dan cukup  menghilangkan kabut asap untuk sementara.


Baca juga: Manggala Agni KLHK imbau masyarakat waspadai karhutla

 

Pewarta: Juraidi dan Kurnia
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019