Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto menegaskan dukungan terhadap pelaku provokasi di Papua, Benny Wenda bukan dari pemerintah negara tertentu, tetapi dari LSM/NGO di luar negeri.

"Kalau negara sahabat Indonesia itu pasti menghormati Resolusi PBB tentang Papua ini. Mereka tak akan gegabah mendukung gerakan seperti ini," kata Wiranto saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin.

Resolusi PBB tentang Papua menyebutkan bahwa Papua dan Papua Barat merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga: Papua Terkini- Wiranto minta Benny Wenda cs hentikan provokasi

Dalam pertemuan di Pasific Island, ada keinginan untuk memengaruhi negara Pasifik Selatan untuk mendukung kemerdekaan Papua, tetapi, malah tidak ada dukungan.

"Justru terbalik, hasil lobi kita, Australia, Papua Nugini, Fiji meneguhkan Papua dan Papua Barat adalah bagian sah dari NKRI," jelasnya.

Baca juga: Papua Terkini - Wiranto: Papua dan Papua Barat berangsur kondusif

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada eks WNI Benny Wenda cs untuk menghentikan segala aktivitas dalam memprovokasi masyarakat Papua dan Papua Barat.

"Kita sudah menenggarai dan memastikan bahwa terjadinya unjuk rasa dan kerusuhan, perusakan dan pembakaran dipicu dan di organisir oleh suatu kelompok," kata Wiranto.

Menurut dia, ada satu konspirasi antar kekuatan yang ada di luar, Benny Wenda cs yang terus memprovokasi dan memberi informasi yang tidak benar dengan kekuatan yang di dalam yakni unsur AMP, KNPB dan sudah sangat jelas.

"Kami minta agar mereka menghentikan aktivitas itu , menghentikan untuk provokasi dan menghasut masyarakat Papua dan Papua Barat," tegas Wiranto.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019