"Jadi, seluruhnya pasukan Brimob Polda Sumut di Papua sebanyak 500 orang, dan dalam keadaan sehat," ujar Nainggolan.
Medan (ANTARA) - Sebanyak 500 personel Brimob Polda Sumatera Utara telah dikirimkan ke Nduga, Papua untuk mengamankan wilayah itu dan saat ini masih bertugas dalam pengamanan di daerah tersebut.

Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan dikonfirmasi di Mapolda Sumut, di Medan, Senin, membenarkan bahwa pasukan Brimob tersebut masih bertugas di Papua untuk mengamankan wilayah setempat.

Menurut dia, pengiriman personel Brimob Polda Sumut pertama kali pada hari Jumat (30/8) sebanyak 250 orang ke Papua.

Kemudian, pada Sabtu (31/8) berangkat sebanyak 250 orang lagi ke Papua.

"Jadi, seluruhnya pasukan Brimob Polda Sumut di Papua sebanyak 500 orang, dan dalam keadaan sehat," ujar Nainggolan.

Ia mengatakan, pengiriman personel Brimob Polda Sumut ke Papua berdasarkan perintah Mabes Polri.
Baca juga: Papua Terkini- 18 orang diamankan dari rusunawa Uncen

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengakui, pengiriman pasukan ke Nduga, Papua karena adanya pembantaian 34 karyawan PT Istaka.

"Faktor itulah yang menyebabkan pasukan dikirim ke Nduga," kata Jenderal Tito Karnavian seusai pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat di Jayapura, Selasa (27/8) malam.

Dikatakannya, sebelum terjadi pembantaian karyawan PT Istaka, ada beberapa kejadian yang dilakukan kelompok Egianus Kogoya, namun pihaknya tidak mengirim pasukan. Tetapi dengan adanya pembantaian ini, maka pengiriman pasukan dilakukan untuk mengamankan wilayah tersebut.

Selain untuk mengamankan, pasukan yang ada juga untuk penegakan hukum terhadap kelompok tersebut, kata Tito Karnavian seraya mengakui memang dalam pertemuan itu juga ada yang menyampaikan permintaan penarikan pasukan, namun pihaknya menyatakan pasukan masih dibutuhkan untuk mengamankan kawasan tersebut.

Bila ada tokoh yang kredibel dan bisa menjamin keamanan di wilayah itu khususnya tidak ada lagi gangguan dari kelompok Egianus Kogoya, maka penarikan pasukan bisa dipertimbangkan.

"Namun, hingga kini tidak ada tokoh kredibel yang bisa menjamin keamanan di wilayah tersebut," kata Tito Karnavian menegaskan.
Baca juga: Pemuka agama minta pemerintah utamakan dialog dalam kasus Papua

Dalam kunjungan kerjanya ke Papua, Kapolri dan Panglima TNI membawa dua mantan kapolda, yakni Irjen Paulus Waterpauw dan Irjen Martuani Sormin serta Mayjen George Supit, mantan Pangdam XVII/Cenderawasih.
 

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019