Sekayu, Musi Banyuasin (ANTARA) - Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) memilih Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, menjadi lokasi peluncuran produk minyak goreng sehat  pada Oktober mendatang, karena daerah ini dinilai mampu menghasilkan minyak sawit berkualitas dari perkebunan milik rakyat.

Ketua Tim Komunikasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat Wakil Presiden Adi Chandra di Sekayu, Selasa, mengatakan, rencananya minyak goreng sehat ini akan dibagikan melalui Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) yang akan dilakukan Wakil Presiden Yusuf Kalla.

“Kami tahu Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) memiliki kelapa sawit berkualitas yang bisa diolah menjadi minyak goreng. Seperti diketahui, penggunaan minyak goreng berbahan sawit diyakini mampu menekan risiko berbagai penyakit, ini jadi dasar kami memilih Muba untuk peluncurannya,” kata dia.

Adi mengatakan selain itu, pemilihan Musi Banyuasin sebagai lokasi peluncuran karena kabupaten ini juga menjadi pilot project replanting atau peremajaan perkebunan kelapa sawit sejak 2017 yang diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Kami sangat yakin Muba ini mampu menjadi daerah penghasil kelapa sawit yang sehat dan sekaligus mampu menekan angka kemiskinan," kata dia.

Ia menambahkan, saat ini prevalensi penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi terus mengalami peningkatan dan menjadi beban utama pembiayaan kesehatan.

Adi menambahkan, peluncuran Posbindu PTM serta edukasi penggunaan minyak goreng akan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sementara itu, Bupati Muba Dodi Reza menyambut baik rencana dari TNP2K Sekretariat Wakil Presiden untuk meluncurkan minyak goreng sehat dan Posbindu PTM di Muba.

"Kalau bicara ini tentu satu siklus berkesinambungan. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah tanam sawit replanting, sekarang Wapres Jusuf Kalla bisa lihat hasilnya yang suistanable, yakni hasil olahan kelapa sawit menjadi minyak goreng yang sehat," kata dia.

Dodi menambahkan, hasil olahan kelapa sawit menjadi minyak goreng sehat itu merupakan wujud nyata program hilirisasi kelapa sawit yang menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten.

"Prinsipnya Pemkab Muba akan mendukung kegiatan ini demi kebaikan masyarakat Indonesia khususnya Muba," kata dia.

Berdasarkan survei ekonomi nasional per-Maret tahun 2018 di Kabupaten Muba terjadi penurunan angka kemiskinan dibandingkan tahun 2017 yakni 16,75 persen turun sebesar 0,23 persen menjadi 16,52 persen dengan total jumlah penduduk miskin 105.149 jiwa.

Terjadinya kemiskinan ini tidak lepas juga dengan kondisi anjloknya harga di sektor perkebunan karet dan sawit yang terjadi saat ini. Saat harga jatuh, maka secara otomatis akan menurunkan daya beli masyarakat, sementara seperti diketahui 51,63 persen kepala rumah tangga di Muba bekerja di sektor perkebunan.

Pemkab Musi Banyuasin menunggu langkah strategis dari pemerintah provinsi untuk mengatasi persoalan ini. Sejauh ini, Pemkab sudah berupaya mendapatkan alokasi dana peremajaan lahan sawit dari pemerintah pusat, yakni Rp25 juta per hektare bagi kelompok tani.

Pemkab juga sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur jalan untuk memperlancar jalur distribusi sehingga dapat memangkas biaya produksi perkebunan sawit dan karet. Melalui upaya ini, Muba berharap dapat menurunkan angka kemiskinan hingga 15,0 persen.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019