Bandung (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan mernargetkan rasio elektrifikasi mencapai 100 persen pada tahun 2020 untuk menerangi seluruh wilayah Nusantara.

"Kalau bulan Agustus mungkin sudah 98,9 persen gitu, bertambah 0,1 persen lah tiap bulan. Targetnya sampe 2020 mestinya sudah 100 persen," kata Jonan usai menghadiri Dies Natalis ke-62 Universitas Padjajaran, Kota Bandung, Rabu.

Sedangkan dari penambahan 0,1 persen per bulannya, hingga akhir tahun ini ia menargetkan rasio elektifikasi mencapai 99,3 persen.

Baca juga: Energi bersih jadi fokus peningkatan rasio elektrifikasi nasional

Selain menerangi wilayah yang belum teraliri listrik, menurutnya setiap tahun kebutuhan listrik baru juga bertambah. Dia menyebut setiap tahunnya ada tambahan sekitar 500 ribu rumah tangga baru yang membutuhkan aliran listrik.

"Jadi yang lama (belum teraliri listrik) harus dikejar untuk diselesaikan, dan yang baru juga harus terpenuhi," kata Jonan.

Selain itu, ia belum bisa memastikan harga listrik turun setelah harga gas dan batu bara turun. Namun, menurutnya harga listrik minimal tidak naik setelah melihat kurs dollar.

Baca juga: Jonan sebut sambungan dan pasokan listrik siap untuk ibu kota baru

"Mestinya harga listrik itu tidak perlu untuk ada penyesuaian naik, Tapi kalau menurut saya kalau kursnya (dollar) di Rp14 ribu mestinya minimal tidak naik," katanya.

Dengan demikian, ia berharap seluruh warga Indonesia bisa menjangkau energi listrik dengan merata di seluruh wilayah nusantara disertai dengan kemampuan daya beli.

"Targetnya setiap anak bangsa itu bisa membeli atau menjangkau layanan kelistrikan atau layanan BBM," kata Jonan.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019