Akar dan batang tanaman tembakau sekarang bisa dimanfaatkan karena selama ini akar dan batang tembakau kerap dibuang oleh petani.
Jakarta (ANTARA) - Akar dan batang tanaman tembakau dari petani akan diserap untuk dimanfaatkan secara ekonomi, kata Ketua Asosiasi Vaporizer Bali (AVB) Gede Agus Mahartika

“Akar dan batang tanaman tembakau sekarang bisa dimanfaatkan karena selama ini akar dan batang tembakau kerap dibuang oleh petani,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan rencana tersebut diperkuat dengan uji coba pemanfaatan akar dan batang tembakau oleh asosiasi rokok elektrik di Indonesia.

Setelah akar dan batang tembakau bisa dimanfaatkan, Gede melanjutkan, para petani bisa menjualnya kepada para pelaku usaha produk tembakau alternatif.

Penjualan akar dan batang tembakau dinilai akan menambah pemasukan bagi para petani. “Selama ini akar dan batang tembakau kan dibuang, otomatis itu jadi sumber pendapatan baru buat petani. Jadi petani tembakau tidak usah cemas,” tegasnya

Ketua Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Aryo Andrianto menyatakan bahwa industri produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan, tidak serta akan menyingkirkan atau merugikan petani tembakau.

Baca juga: INDEF sebut industri berbasis tembakau alternatif perlu dapat insentif

Produk tembakau alternatif yang kini beredar luas di publik, menurutnya justru turut membuka peluang terhadap upaya keberlangsungan usaha para petani tembakau.

Aryo Andrianto menjelaskan salah satu bahan yang digunakan pada produk tembakau alternatif adalah tembakau. Untuk rokok elektrik, daun tembakau diekstraksi menjadi cairan. Kemudian produk tembakau yang dipanaskan tetap menggunakan tembakau sebagai bahan baku utama.

“Kami ingin menyampaikan kepada rekan-rekan petani tembakau bahwa kehadiran produk tembakau alternatif adalah untuk diversifikasi produk tembakau yang memberikan nilai tambah dalam perekonomian. Nilai tambah ini tidak hanya bagi negara dalam penerimaan cukai dan terbukanya lapangan kerja baru, tapi juga menjaga eksistensi para petani tembakau dengan menyerap hasil produksinya,” katanya.

Dengan terus bertumbuh pesatnya industri produk tembakau alternatif, Aryo optimistis, para petani tembakau turut merasakan dampak positifnya. Karena itu, Aryo berharap ada sinergi berkelanjutan antara pelaku usaha dan petani tembakau untuk terus meningkatkan industri yang baru berkembang ini.

"Kami berharap dapat terus menjalin kerja sama dengan rekan-rekan petani tembakau agar dapat memberikan nilai tambah secara bersama-sama. Kami juga meminta dukungan dari rekan-rekan petani tembakau agar industri baru ini terus berkembang,” tegasnya.

Pendiri dan Ketua Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik, Achmad Syawqie, pun sependapat dengan Aryo dan Gede. Menurut dia, harga tembakau yang diserap oleh industri produk tembakau alternatif akan lebih tinggi dibandingkan dengan industri rokok konvensional.

“Kalau ingin meningkatkan pendapatan saudara-saudara kita mari memulainya. Pemerintah harus membina mereka sehingga produk ini aman,” katanya.
Baca juga: Pajak cairan rokok elektrik beri kontribusi Rp12,1 miliar di Gresik
 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019