Pemerintah harus terus mendorong modernisasi pertanian dan menjadikan ini sebagai salah satu fokus perhatian
Purwokerto (ANTARA) - Modernisasi sistem pertanian dapat berperan strategis dalam mendukung program regenerasi petani, kata akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Ponendi Hidayat.

"Modernisasi sistem pertanian sangat penting untuk dilakukan guna mendorong regenerasi sumber daya manusia sektor pertanian," katanya di Purwokerto, Rabu.

Ponendi Hidayat yang merupakan dosen Fakultas Pertanian Unsoed tersebut menambahkan sistem pertanian yang modern bisa meningkatkan minat milenial untuk terjun ke sektor pertanian atau agribisnis.

"Pertanian dengan sistem modern, alat modern, akan menjadi magnet bagi kaum muda untuk mau terjun ke sektor pertanian atau agribisnis, selain itu alat-alat pertanian modern juga bisa menumbuhkan rasa bangga bagi kaum milenial," katanya.

Untuk itu, dia berharap pemerintah akan terus menyosialisasikan dan mendorong modernisasi sistem pertanian. "Pemerintah harus terus mendorong modernisasi pertanian dan menjadikan ini sebagai salah satu fokus perhatian," katanya.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga perlu mengoptimalkan tata niaga pertanian agar harga komoditas bisa makin menjanjikan.

"Dengan harga komoditas yang menjanjikan maka pendapatan petani akan meningkat dengan biaya produksi yang tetap rendah," katanya.

Sebelumnya, Guru Besar Fakultas Pertanian Unsoed Prof. Loekas Soesanto mengingatkan pentingnya regenerasi petani atau SDM bidang pertanian.

Dia menjelaskan pemerintah perlu mengintensifkan program yang bertujuan untuk mencetak lebih banyak petani milenial. "Selain itu, pemerintah juga perlu menggerakkan petani milenial untuk melek teknologi terkait Revolusi Industri 4.0," katanya.

Regenerasi SDM bidang pertanian, kata dia, sangat penting untuk mendukung keberlanjutan sektor pertanian di Tanah Air. "Terlebih lagi kebutuhan pangan di masa depan diperkirakan akan makin besar seiring laju pertumbuhan penduduk," katanya.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019