Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan perang terhadap bahaya narkoba terus ditingkatkan untuk mencegah hancurnya generasi bangsa. "Lima program memerangi narkoba harus ditingkatkan intensitasnya agar hasilnya lebih nyata," kata Presiden Yudhoyono dalam peringatan Hari Anti Narkoba Internasional 2008 di Istana Negara, Jakarta, Kamis. Lima program itu, lanjut Presiden, adalah pencegahan dengan kampanye, penegakan hukum, terapi dan rehabilitasi, alternative development, serta penelitian dan informasi. Untuk meningkatkan intensitas itu, Kepala Negara meminta agar semua pihak turut membantu BNN memberantas narkoba. "Melawan narkoba bukan tugas BNN saja, tetapi tugas kita semua, orang tua, guru, pendidik, pemimpin agama, dunia usaha, jajaran pemerintah pusat dan daerah serta aparat penegak hukum," katanya. Presiden juga memberikan instruksi kepada pemimpin pemerintahan di daerah agar meningkatkan kepedulian dan kepemimpinan untuk memerangi narkoba, seperti dengan mendirikan badan narkotika provinsi (BNP) serta kabupaten atau kota (BNK). Terpidana mati kasus narkoba Dalam kesempatan itu, Kapolri Jenderal Polisi Sutanto selaku Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) mengharapkan agar para terpidana mati kasus narkoba bisa segera dieksekusi agar menimbulkan efek jera bagi para pelaku dan calon pelaku kejahatan narkoba. Dikatakan Sutanto, jumlah pidana mati kasus narkoba mencapai 72 orang, namun tiga sudah dieksekusi mati, satu meninggal, lima diubah hukumannya menjadi seumur hidup dan satu diubah menjadi hukuman 15 tahun sehingga masih ada 62 orang. Data BNN menyebutkan jumlah tindak pidana narkoba yang diungkap terus meningkat dari 17.355 kasus pada 2006 menjadi 22.630 kasus. Jumlah pelaku tindak pidana narkoba juga meningkat dari 31.635 orang menjadi 36.169 orang. Sedangkan jumlah barang bukti juga meningkat seperti ganja naik 79 persen, heroin 23 persen, psikotropika ekstasi tablet 156 persen. Dalam acara itu juga ditetapkan duta anti narkoba tahun 2008 periode 26 Juni 2008 - Juni 2009, yaitu Reza Aulia, siswa SMA Kharisma Bangsa Pondok Cabe, Ryan Haryanto pembalap dan artis Sandra Dewi. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008