Riau (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Riau menyiapkan ruang sehat bebas asap untuk warga yang menjadi korban bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.

"Ruang sehat bebas asap itu disiapkan Markas PMI Provinsi Riau yang bisa digunakan kapan pun untuk warga Riau maupun dari daerah lain yang terdampak bencana kabut asap," kata Ketua PMI Riau Syahril Abu Bakar melalui sambungan telepon, Kamis.

Di ruang sehat tersebut disediakan sejumlah perlengkapan yang dibutuhkan warga korban asap mulai dari tabung oksigen, ranjang, obat-obatan serta peralatan kesehatan lainnya. Tidak hanya itu, kami pun menyiagakan petugas kesehatan dan perawat untuk melayani warga yang terpapar asap.

Baca juga: Warga Riau mengungsi ke Medan karena kabut asap

Selain itu, PMI Riau pun sudah mendistribusikan ribuan masker ke PMI kota dan kabupaten yang merupakan bantuan dari PMI Pusat untuk disebarkan kembali kepada masyarakat dalam meminimalisasikan dampak dari kabut asap yang bisa menyebabkan penyakit saluran pernafasan dan lainnya.

Menurutnya, fasilitas yang disediakan untuk korban bencana kabut asap khususnya warga Kota Pekanbaru seluruh gratis. Maka dari itu, pihaknya berharap warga bisa memanfaatkan fasilitas pelayanan yang sudah disediakan lembaga kemanusiaan ini.

"Kami berharap dengan adanya fasilitas yang disediakan ini minimalnya bisa mengurangi dampak dari bencana kabut asap yang melanda Riau dan daerah tetangga lainnya seperti mencegah terjangkit penyakit saluran pernafasan," tambahnya.

Syahril mengatakan pihaknya juga sudah menerjunkan relawannya untuk membantu petugas pemadam kebakaran yang sedang berjibaku dan berupaya memadamkan Karhutla di sejumlah lokasi. Selain itu, beberapa ambulans pun sudah dikerahkan untuk membantu proses evakuasi, termasuk mengoperasikan truk tanki air dalam proses pemadaman kebakaran ini.


Baca juga: Korban terpapar asap di RS UNRI terus bertambah
Baca juga: Patung Tugu Api dipasangi masker saat pekatnya kabut asap Pekanbaru

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019