Indonesia dan Malaysia, khususnya Johor dan Kepulauan Riau, diuntungkan dengan kedekatan secara geografis. Hal ini memudahkan bagi kedua wilayah untuk terus meningkatkan people-to-people contactdan konektivitas bisnis dan dunia usaha
Kuala Lumpur (ANTARA) - KJRI Johor Bahru menyelenggarakan Business Meeting and Networking 2019 guna meningkatkan peluang kerja sama perdagangan, pariwisata dan investasi dengan Malaysia, Kamis. Forum ini mempertemukan sekitar 45 pelaku usaha Indonesia dari sektor perkebunan (kopi, coklat buah tropis, kelapa dan produk agrobisnis lainnya) serta furnitur dengan pelaku usaha Malaysia yang tergabung dalam Johor Bahru Chamber of Commerce and Industry (JBCCI), International Entrepreneur Chamber (IEC), Koperasi Melayu Pasir Gudang (KMPG), Pengusaha Nusantara Johor dan lainnya.

Baca juga: Presiden Jokowi tumpangi mobil yang dikemudikan PM Mahathir Mohammad

Kegiatan ini dibuka oleh Konsul Jenderal RI Johor Bahru serta menghadirkan Direktur Asia Tenggara dan Sekretaris Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu sebagai narasumber.

Dalam sambutannya Konjen RI Johor Bahru, Sunarko, mendorong para pelaku usaha dari Indonesia dan Malaysia terus meningkatkan jejaring dan kerja sama guna mengoptimalkan peluang bisnis yang masih sangat potensial di kedua negara.

“Indonesia dan Malaysia, khususnya Johor dan Kepulauan Riau, diuntungkan dengan kedekatan secara geografis. Hal ini memudahkan bagi kedua wilayah untuk terus meningkatkan people-to-people contact dan konektivitas bisnis dan dunia usaha,” ujarnya.

Direktur Asia Tenggara, Kemenlu, Denny Abdi, menyampaikan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan iklim usaha dan investasi yang lebih baik.

Baca juga: Presiden disambut upacara resmi di Putrajaya oleh PM Malaysia

“Pemerintah memberi perhatian khusus kepada para pelaku usaha sebagai mitra pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan dan kehidupan yang layak bagi masyarakat,” tuturnya.

Terkait hal ini Perwakilan RI di luar negeri memiliki kewajiban untuk menjalankan peran sebagai agent of business guna membantu memfasilitasi akses pasar bagi kalangan pelaku usaha nasional dan mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia

Sekretaris Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kemenlu, Rossy Verona, menyampaikan bahwa kegiatan Business Meeting and Networking 2019 juga dimaksudkan untuk menjaring para pelaku usaha di wilayah kerja KJRI Johor Bahru untuk berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia ke-34 yang akan diselenggarakan pada 16-20 Oktober 2019 di ICE-BSD Tangerang, Indonesia.

“Banyak sekali perusahaan-perusahaan Indonesia di sektor perikanan yang akan berpartisipasi pada TEI ke-34, dan ini merupakan kesempatan emas bagi pelaku usaha di Malaysia untuk mencari mitra dagang di Indonesia,” katanya.

Kegiatan ini disambut baik dan diapresiasi oleh para peserta dan diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan di masa mendatang.

“Masih banyak potensi dan peluang bisnis antara Indonesia dengan Johor,” ujar salah satu pelaku usaha dari KMPG.

“Kami ingin mengimpor aneka keripik, singkong, nangka, bayam, dan lain-lain karena di sini pasarnya masih cukup besar. Namun demikian, kami kesulitan menemukan supplier yang dapat secara konsisten menyediakan dalam jumlah banyak. Kebanyakan yang kami temui adalah industri rumahan,” tambahnya.

Baca juga: Presiden bahas sektor ekonomi dan sosial dengan PM Malaysia

Sementara itu salah satu pelaku usaha Indonesia di bidang furnitur, PT. Gayatri Tanjung Galeri memperoleh kontrak pembelian furnitur senilai RM 532.000 (sekitar Rp1,8 miliar).

PT Gayatri Tanjung Galeri telah beberapa kali berpartisipasi pada kegiatan serupa yang difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri seperti di Kamboja pada Maret 2019 dengan transaksi mencapai 10 juta dolar AS dan mendirikan show room di Kamboja.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan kunjungan ke beberapa sentra-sentra industri dan pusat bisnis di Johor Bahru.

Malaysia merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia nomor tujuh di peringkat dunia atau nomer dua di kawasan ASEAN, dengan nilai perdagangan tercatat 17,87 miliar dollar AS.

Baca juga: Wapres JK bertemu Wakil PM Malaysia bahas kerja sama ekonomi

 

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019