Azaz, Suriah (ANTARA) - Satu kelompok hak asasi manusia Turki membawa senyuman ke wajah anak-anak yang kehilangan tempat tinggal di Suriah!

Perhimpunan Hak Asasi Pengungsi Internasional (UMHD) pada Rabu (18/9) menyelenggarakan Festival Tanpa Perbatasan di satu sekolah dasar di Desa Nayara di Provinsi Azaz, bagian barat-laut Suriah.

Halaman sekolah dipenuhi tawa dan suara musik saat anak-anak memainkan permainan dan wajah mereka dicoret-coret.

Festival enam-hari itu --yang dimulai pada Senin (16/9)-- akan berlangsung sampai Sabtu.

"Ini adalah pertama kali saya melihat pertunjukan sulap. Semuanya indah," kata Aya Muhammad, muris yang berusia 10-tahun.

"Saya belum pernah mendapat kegembiraan seperti ini sepanjang hidup saya," kata Muhammad Ali, yang belajar di tingkat enam.

Anak-anak menerima tas sekolah dan pasokan pada akhir festival, kata Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis.
Baca juga: ACT berbagi kebahagian Lebaran bersama anak yatim Suriah 
Festival tersebut, yang bertujuan menjangkau 10.000 anak Suriah, akan berlanjut selama empat hari di Suriah dan satu hari di kamp pengungsi Elbeyli di Provinsi Kilis, Turki Selatan.

Relawan akan menyelenggarakan kegiatan penuh kegembiraan seperti pemutaran film, pertunjukan jalanan dan lokakarya.

Saat konflik di Suriah memasuki tahun kesembilannya, anak-anak di dalam negara yang dicabik perang tersebut terus memikul beban konflik.

Banyak anak kecil Suriah tak pernah mengetahui hidup dalam kedamaian dalam kondisi yang jorok di kamp pengungsi.

Menurut UNICEF, sebanyak 5,6 juta anak masih memerlukan bantuan kemanusiaan di Suriah, sementara 2,6 juta anak masih menjadi pengungsi di dalam negeri mereka.

Sumber: Anadolu Agency
 Baca juga: Jerman bawa pulang empat anak anggota ISIS dari Suriah
Baca juga: Otoritas Kurdi Suriah pulangkan anak yatim piatu ISIS Prancis, Belanda 

Baca juga: PBB: 7.000 lebih anak menjadi korban konflik di Suriah
 Baca juga: Malala Yousafzai dukung sekolah untuk pengungsi anak Suriah




 

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019