Kami optimistis akhir 2019 sebesar 99,6 persen dari target penyaluran dana bergulir akan terpenuhi
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mengucurkan dana bergulir senilai Rp25 miliar ke Koperasi Simpan Pinjam Balo' Toraja (KSP Balo’ta) di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo dan Ketua KSP Balo'ta John Diplomasi di Makassar, Selasa, menandatangani akad kredit penyaluran dana bergulir dan mengatakan penyaluran tersebut menandai terkucurnya kembali dana bergulir di Sulsel.

“Kami sudah beberapa tahun tidak menyalurkan dana bergulir di Provinsi Sulawesi Selatan dikarenakan banyak calon mitra yang belum memenuhi persyaratan pengajuan dana bergulir. Selain itu, sejumlah pinjaman yang telah bergulir ke beberapa mitra di Sulsel belum kembali ke LPDB,” katanya.

Baca juga: 4.331 UMKM telah menikmati dana bergulir sebesar Rp9,3 triliun

Namun LPDB KUMKM terkesan dengan kinerja KSP Balo'ta, dengan rekam jejak yang baik selama ini, dan pada 2019 ini mengajukan kembali permohonan pinjaman ke LPDB sebesar Rp25 miliar sehingga kemudian permohonan itu dikabulkan.

Pinjaman ini merupakan pinjaman ketiga yang diajukan KSP Balo'ta kepada LPDB. Sebelumnya koperasi ini mampu mengembalikan dua pinjaman sebelumnya masing-masing Rp10 miliar dan Rp16 miliar tepat pada waktunya.

“Saya memantau kinerja KSP Balo'ta yang bagus. Terbukti amanah mengembalikan dua pinjaman sebelumnya. Saya berharap koperasi-koperasi lain di Sulsel dapat menjadikannya sebagai contoh,” ujar Braman dalam keterangan persnya usai penandatanganan akad pinjaman.

Lanjut Braman, apa yang dilakukan KSP Balo'ta telah membuka sekat-sekat yang beberapa lama menghalangi penyaluran dana bergulir ke Sulsel. KSP Balo'ta juga membuktikan diri sebagai koperasi yang penuh inovasi.

“Boleh dibilang apa yang terjadi hari ini adalah pecah telur. Ini semua berkat KSP Balo'ta,” ucap Braman.

Hingga saat ini LPDB sudah menyalurkan Rp872 miliar dari target penyaluran dana bergulir sebesar Rp1,7 triliun pada 2019.

Pada akhir September 2019, termasuk tahap pertama pinjaman kepada KSP Balo'ta, jumlah yang disalurkan menjadi Rp887 miliar.

“Kami optimistis akhir 2019 sebesar 99,6 persen dari target penyaluran dana bergulir akan terpenuhi,” kata Braman.

Sementara itu Ketua KSP Balo'ta John Diplomasi mengucapkan rasa syukur kembali diberi kepercayaan oleh LPDB untuk mendapatkan dana bergulir. Itu artinya rekam jejak yang dimiliki koperasi ini terpantau dengan baik oleh LPDB. Ungkap dia, dana pinjaman itu akan disalurkan kepada anggotanya yang membutuhkan untuk mengembangkan usahanya.

“Kami punya 32 ribu anggota dan dari jumlah itu sebesar 40 persen anggotanya adalah usaha kecil, mulai dari pertanian hingga industri rumah tangga. Dana bergulir dari pihak LPDB akan kami gunakan sebaik-baiknya untuk mendorong ekonomi anggota,” kata John.

John mengatakan, KSP Balo'ta sudah berdiri sejak 1941 dan selama itu pula koperasi tidak lalai mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Pada 2019 KSP Balo'ta mempunyai 44 kantor cabang yang telah tersebar tidak saja di Provinsi Sulawesi Selatan, tetapi juga di Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

“Ke depan kami mengembangkan cabang ke daerah lain yang potensial,” imbuh John.

Dalam acara penandatangan tersebut hadir Direktur Utama PT Jamkrida Provinsi Sulawesi Selatan Mulyan Pulubuhu. Dia mengatakan akan mendukung jaminan yang dipinjam oleh KSP Balo'ta hingga 50 persen.

“Melihat kinerja KSP Balo'ta, kami yakin bahwa koperasi ini akan mampu mengembalikan pinjaman pada waktunya. Koperasi ini didukung oleh anggota yang riil, jumlah aset hingga jumlah simpanan anggotanya menunjukan progres. Ini membuat kami yakin,” kata Mulyan.

Baca juga: LPDB pindahkan satgas pengawasan dana bergulir dari Bali
Baca juga: LPDB tawarkan dana bergulir Rp100 miliar untuk UMKM di Provinsi Aceh

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019