Jakarta (ANTARA) - Mahasiswa dari Universitas Brawijaya Malang Jawa Timur berhasil meraih peringkat pertama lomba inovasi PT East West Seed Indonesia (Ewindo) bertajuk Panah Merah Innovation Award (PMIA) 2019.

"Setelah memasuki tahap seleksi dan proses penjurian yang ketat selama 3 bulan yakni sejak bulan Juli hingga bulan September 2019, sebanyak 10 peserta dari 50 perguruan tinggi nasional tim juri menetapkan Universitas Brawijaya sebagai pemenang," kata Deputy Human Resources Director PT Ewindo, Fransiska Fortuna selaku penasihat PMIA 2019 di Jakarta, Selasa.

Fransiska yang didampingi Seed Research Manager PT Ewindo, Nur Fajrina menjelaskan tim dari Universitas Brawijaya berhasil memenangkan juara pertama untuk karya Sistem Budidaya Lalat Hitam Terintegrasi sebagai Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Limbah Sampah Organik melalui Pemberdayaan Relawan Sampah TPST Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Sedangkan juara kedua berasal dari Universitas Indonesia untuk karya Teman Tani: Solusi Inklusif Layanan Asuransi Mikro Terintegrasi Sektor Pertanian.

Serta ketiga dari Institut Pertanian Bogor untuk karya DROPYS (Dual Reactor Portable for Pyrolysis): Pemanfaatan Limbah Anorganik dan Limbah Organik Menjadi Bahan Bakar dan Pengawet Makanan.

Fransiska mengatakan sangat senang dan berterimakasih kepada para peserta yang sudah ikut berpartisipasi. Hal ini bisa menunjukkan banyaknya generasi milenial yang peduli dengan sektor pertanian nasional.

Pada penyelenggaraan yang ketiga kalinya ini animo para peserta masih sangat besar. Terbukti dari jumlah tulisan yang masuk mencapai lebih dari 110 yang berasal dari 50 perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia ikut berpartisipasi.

Penghargaan bagi pegiat inovasi yang pada tahun ini bertemakan “Creative Innovation Towards SDG’s 2030” diikuti sejumlah perguruan tinggi seperti UI, ITB, IPB, UNIBRAW, UNHAS, USU, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Politeknik Perkapalan Surabaya yang bertujuan untuk menghasilkan inovasi kewirausahaan di bidang nutrisi, kesehatan dan kegiatan sosial lainnya.

Sosialisasi ke sejumlah universitas dilaksanakan sejak bulan Februari, proses seleksi dari karya yang masuk diselenggarakan sejak Juli 2019, sehingga terpilih sepuluh finalis.

Seleksi dilakukan oleh tim dari Ewindo setingkat manajer senior melalui kriteria kebaruan, teknologi digital, dan pertanian modern.

Sementara, Panelis dan dewan juri lomba inovasi ini adalah Ir. Asep Harpenas R&D Director PT East West Seed Indonesia; Prof Dr. Ir. Ujang Sumarwan M.Sc Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB ; Pungkas Bahjuri Ali STP, MS, Ph.D Direktur Kesehatan Gizi dan Masyarakat BAPPENAS; Ir Dodi Iswadi MA, Kapuslit Pengembangan Kesehatan Masyarakat, Balitbangkes Kementerian Kesehatan; Dr. Ir. Bambang Budhianto Widyaiswara Ahli Utama dan Karen Tambayong Ketua Komite Tetap Hortikultura KADIN.

Ewindo sebagai perusahaan yang bergerak di sektor pertanian memiliki perhatian besar untuk mendorong pemenuhan asupan gizi seimbang dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Model yang dibuat mahasiswa dalam ajang lomba inovasi bertajuk Panah Merah Innovation Award (PMIA) 2019 (ANTARA/ Ganet Dirgantoro)


Hal ini sekaligus untuk membantu Pemerintah dalam mewujudkan tujuan program Sustainable Development Goals (SDG) yang berkaitan dengan No Poverty, Zero Hunger, Quality Education, Gender Equality dan Responsible Consumption and Production, kata Fransiska.

"Lomba Ide dan Inovasi Mahasiswa di Bidang Hortikultura ini diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan antusias mahasiswa pada bidang riset dan inovasi. Sehingga, akan semakin banyak mahasiswa yang mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi dan pada akhirnya dapat memajukan bangsa dan negara menjadi bangsa yang besar dan sejajar dengan bangsa maju lainnya," kata Fransiska.
 

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019