Jakarta (ANTARA) - Kongres Istimewa Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Rabu menetapkan pelaksanaan kongres dengan agenda utama pemilihan ketua umum periode 2019-2023 bakal digelar 9 Oktober.

Pemilihan ketua umum sendiri dipercepat dari jadwal sebelumnya yang bakal digelar akhir Oktober. Ada beberapa pertimbangan sehingga pencarian pengganti Erick Thohir itu dilaksanakan lebih cepat.

"Ini untuk menyikapi agar Ketua Umum KOI terpilih punya waktu untuk membentuk tim khusus terkait bidding Indonesia jadi tuan rumah untuk Olimpiade 2032 mendatang. Seperti kita tahu Australia tengah agresif melobi IOC terkait pencalonan mereka sebagai tuan rumah Olimpiade 2032," kata Ketua KOI periode 2015-2019 Erick Thohir.

Dalam Kongres Istimewa KO ini juga dibentuk Tim Penyaringan dan Penjaringan yang dipimpin Erick Thohir, Sekretaris Hellen Sarita Delima (KOI), Anggota Basiruddin (Wakil Sekjen PB Forki), Arsyad Ahmadin (PP PCI), Fully Aswar (IJBA), dan Kelik Wirawan Widodo (Ketua Umum PB Perpani), dan Rizal Bamadi (Sekjen PB Perpani).

Kongres Istimewa KOI sendiri dihadiri 55 anggota (PB/PP) dari total 60 anggota KOI menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) baru yang mengedepankan mengedepankan statuta Komite Olimpiade Internasional (IOC), di antaranya terkait tata cara pemilihan Ketua Umum KOI dan anggota Komite Eksekutif dengan penempatan dua atlet Olimpiade sebagai pengurus KOI serta pengaturan hak suara bagi anggotanya.

Baca juga: Erick Tohir: CdM SEA Games 2019 ditetapkan Menpora

Baca juga: Federasi Hoki Es Indonesia dukung Raja Sapta Oktohari jadi Ketua KOI


Dalam AD/ART KOI yang baru , kata Erick Thohir, cabang olahraga resmi Olimpiade mendapatkan hak 3 suara dan cabang olahraga non Olimpiade mendapat satu suara dalam pemilihan Ketua Umum KOI.

Kongres Istimewa juga menyepakati anggota badan fungsional KOI seperti Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi), Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi), Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi), Badan Kordinasi Olahraga Korps Pegawai Republik Indonesia (Bakor Korpri), Kesehatan Olahraga Indonesia (Kori) dan Seksi Wartawan Olahraga Indonesia (SIWO) PWI Pusat hanya sebagai mitra KOI tanpa memiliki hak suara.

Sementara itu, hingga saat ini baru ada satu nama yang mendeklarasikan diri menjadi calon Ketua Umum KOI yaitu Raja Sapta Oktohari. Pria yang juga Ketua Umum PB ISSI tersebut saat ini terus menggalang dukungan dari pemilik suara.

Baca juga: Raja Sapta Oktohari deklarasikan diri maju sebagai calon ketua KOI

Beberapa pengurus induk organisasi cabang olahraga memang mulai merapat seperti renang, sambo, judo, baseball-softball, selam, menembak hingga sepak takraw. Bahkan dukungan juga didapat dari ketua sebelumnya Erick Thohir dan Seskemenpora Gatot S Dewa Broto.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019