Memang secara umum hari ini lebih baik dari kemarin
Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meminta pemerintah dan aparat di daerah tetap mewaspadai fluktuasi titik panas kebakaran hutan dan lahan.

"Memang secara umum hari ini lebih baik dari kemarin, cuma tetap harus diwaspadai fluktuasi 'hotspot'-nya dan tetap harus waspada bahwa hujan buatannya harus terus menerus dilakukan," kata dia di halaman Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu.

Menurut dia, kondisi asap karhutla di sejumlah daerah, seperti Pekanbaru, Provinsi Riau, Jambi, dan Provinsi Sumatera Selatan mulai berkurang.

Dia juga mengatakan bahwa menurut analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan buatan dapat diupayakan di kawasan Kalimantan Tengah pada 27 September 2019.

Hal itu dapat membantu memadamkan karhutla secara luas di kawasan tersebut.

Baca juga: Kalbar dan Kalteng penyumbang hotspot terbesar, sebut BNPB

Selain itu, menurut Siti, sudah terdapat 52 perusahaan yang disegel karena diduga terkait dengan tindak kriminal pembakaran hutan dan lahan.

Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan korporasi yang ditetapkan sebagai tersangka tercatat 15 instansi di sejumlah daerah.

Beberapa instansi yang ditetapkan sebagai tersangka pembakaran hutan dan lahan, antara lain PT Palmindo Gemilang Kencana (PGK), PT Gawi Bahandep Sawit Mekar, PT Sweet Indo Lampung, PT Indo Lampung Perkasa, PTPN 7, PT Paramitra Mulya Lampung dan PT Sweet Indo Lampung, PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS), PT Bumi Hijau Lestari (BHL), PT Mega Anugerah Sawit (MAS), PT Monrad Intan Barakat (MIB), PT Borneo Indo Tani (BIT), PT Surya Agro Palma (SAP), dan PT Sepanjang Inti Surya Usaha (SISU), serta PT Adei Plantation. 

Baca juga: Korporasi jadi tersangka karhutla bertambah lagi jadi 14
Baca juga: Polri menetapkan 249 pelaku individu tersangka karhutla

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019