Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mendata kerusakan aset berupa fasilitas di tiga wilayah kota Jakarta (Pusat, Selatan dan Barat) pasca rangkaian demonstrasi mahasiswa dan pelajar dari Selasa (24/9) hingga Rabu (25/9) malam di sekitaran Gedung DPR RI, Jakarta.

"Semuanya masih diinventarisir dan nanti diakumulasikan kemudian karena situasinya masih belum seluruhnya pulih," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Salah paham soal ambulans, Pemprov DKI minta nama baiknya dipulihkan

Baca juga: Polri: Demonstrasi di Jabar dan Jakarta ditumpangi Anarko Sindikalisme

Baca juga: Total lebih dari 90 orang massa demo ditetapkan sebagai tersangka


Anies menyatakan telah menginstruksikan tiga Wali Kota di wilayah itu agar melakukan identifikasi kerusakan yang terjadi akibat aksi demonstrasi berujung ricuh tersebut.

"Kami pantau terus. Dan tadi kita berkomunikasi dengan para wali kota, mereka mengkoordinasikan soal identifikasi kerusakan yang ada," kata Anies.

Diketahui, aksi demonstrasi terjadi di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia dalam tiga hari terakhir, yakni Senin (23/9), Selasa (24/9) dan Rabu (25/9) di gedung-gedung legislatif untuk menuntut pembatalan RUU KUHP, UU KPK dan undang-undang lainnya.

Akibat rangkaian aksi demonstrasi di Jakarta oleh mahasiswa dan siswa SMK hingga malam hari yang berujung ricuh, ruas jalan Gatot Soebroto, jalan tol Dalam Kota, beberapa ruas jalan lainnya dan operasional di stasiun terdekat yakni Palmerah terganggu serta beberapa fasilitas mengalami kerusakan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019