Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama berbagai elemen masyarakat di provinsi setempat menyatakan dukungan kepada Presiden Joko Widodo dan Wakilnya Ma'ruf Amin yang sudah terpilih untuk periode 2019-2024.

Dukungan tersebut disampaikan lewat pernyataan sikap Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama para bupati/wakil bupati, pimpinan TNI-Polri di NTT, pemimpin lintas agama, pimpinan perguruan tinggi, serta semua aparatur sipil negara (ASN) lingkup pemerintah provinsi di Halaman Kantor Gubernur NTT di Jl El Tari, Kota Kupang, Jumat.

"Menolak sikap dan tindakan radikalisme, intoleransi, dan inkonstitusional terhadap hasil Pilpres 2019 dan mendukung penuh Ir Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih 2019-2024," demikian salah satu isi pernyataan sikap yang dibacakan Profesor Dr. Mien Ratoe Odjeo.

Baca juga: Penanganan Karhutla, Kapolda NTT nyatakan akan jadikan prioritas

Baca juga: Revolusi hijau daun kelor untuk stunting di NTT

Baca juga: Data center NTT diharapkan bantu korporasi nasional bersaing


Pernyataan sikap ini disampaikan untuk menyikapi situasi politik di Tanah Air akhir-akhir ini yang diwarnai dengan aksi unjuk rasa di berbagai daerah.

Sikap lain yang dinyatakan di antaranya, mendorong para pemimpin bangsa dan masyarakat di tingkat nasional dan daerah untuk bersama-sama menjaga kebhinekaan dan kedaulatan NKRI dan menghindari pemaksaan kehendak dan pendapat yang bertentangan dengan ideologi Pancasila dan UUD 1945.

Menjaga suasana batin dan membangun serta memviralkan sikap saling percaya, saling menghargai, saling melindungi dalam bingkai NKRI.

Selain itu, menegakkan demokrasi yang bertanggung jawab dan wajib memperhatikan kebebasan orang lain untuk memberikan pelajaran sikap dan perilaku bagi generasi bangsa ke depan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Setelah pernyataan sikap dibacakan, semua elemen pimpinan lintas instansi yang hadir dalam kesempatan tersebut melakukan pendatanganan sebagai wujud komitmen bersama.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019