Serang (ANTARA) - Seperti ingin mewujudkan mimpinya membangun destinasi wisata baru di Banten yakni 'Negeri Di atas Awan' yang sebulan terakhir menjadi viral di dunia media sosial, khususnya bagi mereka masyarakat pecinta wisata dan senang berpetualang.

Gubernur Banten Wahidin Halim langsung menginstruksikan jajarannya agar menyegerakan pembangunan fasilitas umum, tempat parkir, area foto, dan berbagai fasilitas pengamanan di lokasi wisata tersebut untuk menunjang aktifitas wisata para pengunjung.

Langkah tersebut sebagai respon Pemerintah Provinsi Banten atas animo masyarakat yang penasaran ingin menikmati pemandangan indah di Gunung Luhur, Desa Citorek, Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak tersebut.

Bahkan saking dahsyatnya pengaruh media sosial yang memviralkan 'Negeri Diatas Awan' tersebut, pada akhir pekan pertengahan September 2019 kemarin, terjadi kemacetan panjang baik kendaraan maupun antrean orang yang penasaran datang dari berbagai daerah ke lokasi wisata yang tidak jauh dari bekas lokasi penambangan emas PT Antam Cikotok tersebut.

Baca juga: Aldi CJR terpesona Negeri Diatas Awan Toraja

Sebagian masyarakat yang berkunjung ke sana kecewa karena tidak bisa menikmati keindahan gumpalan awan putih yang bisa dinikmati dari sepanjang jalan di lokasi tersebut karena memang penuh sesak.

Selain itu, pemandangan indah negeri di atas awan itu juga hanya bisa dinikmati pada pagi hari mulai pukul 05.00 WIB hingga sekitar pukul 08.00 WIB.

Gubernur Banten Wahidin Halim juga mengingatkan masyarakat yang akan berkunjung ke sana memang harus mengetahui informasi secara jelas dan perlu memahami secara rinci, karena objek wisata Negeri Di atas Awan itu merupakan area yang baru terbuka dengan berbagai fasilitas wisata yang masih minim dan hanya dikelola secara lokal oleh warga setempat.

Perlu persiapkan perbekalan sebelum berangkat menuju lokasi, apalagi jika membawa balita, terutama bagi yang ingin melihat matahari terbit (sunrise) pada pagi hari dan harus menginap di tenda-tenda yang disediakan warga karena belum ada penginapan atau cottage yang memadai seperti halnya di lokasi objek wisata lain.

Gubernur Banten telah melakukan langkah antisipasi, diantaranya melalui koordinasi dengan Pemkab Lebak agar ada imbauan kepada pengunjung bahwa lokasi tersebut masih dalam tahap pembangunan infrastruktur baik jalan maupun sarana penunjang lainnya.

Baca juga: Suara millenial dari negeri di atas awan

Setelah membludaknya pengunjung ke lokasi tersebut pada pekan lalu, Gubernur Banten langsung menggelar rapat dengan dinas terkait percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut termasuk pembangunan masjid. Apalagi --dari jalan melalui Citorek hingga ke arah Banten Selatan menuju Bayah yang ditargetkan selesai pada 2020-- di sana akan terlihat hamparan Pantai Sawarna dari puncak bukit yang akan menambah daya tarik destinasi Negeri Di atas Awan.

Lantaran kekuatan media sosial yang terus menampilkan wisata Negeri Di atas Awan (NDA) itu, menyebabkan antusiasme masyarakat untuk berkunjung dan melihat langsung destinasi wisata baru di Banten itu semakin hari semakin bertambah.

Kendati hingga saat ini Gubernur Banten Wahidin Halim tengah menyelesaikan pembangunan infrastruktur dan penyediaan sejumlah fasilitas pendukung, namun melebihi animo masyarakat yang berbondong-bondong ingin merasakan langsung suasana wisata alam NDA yang tidak semua daerah di Indonesia memilikinya.

Ia mengaku bersyukur sekaligus bangga bahwa destinasi wisata baru ini banyak diminati masyarakat. Akan tetapi, masyarakat ada baiknya mendapatkan informasi akurat bahwa tempat itu masih baru dan belum dilengkapi banyak fasilitas, baru sebatas dikelola warga setempat, sehingga, jika ingin ke sana harus mempersiapkan perbekalan dengan baik.

Baca juga: Artikel - Berkenalan dengan Buria, negeri di atas awan

Gubernur mengaku kaget dan tidak menyangka bahwa antusiasme masyarakat semakin meningkat dengan cepat. Saat ini, pembangunan jalan beton yang melewati wilayah tersebut baru mencapai dusun Ciusul, Desa Citorek Kidul dan jalan menuju puncak masih dalam tahap pengerasan. Oleh karenanya, ia mengimbau agar pengunjung dapat lebih berhati-hati melintasi jalur yang masih dalam proses pembangunan tersebut.

Dikatakan Wahidin, kawasan wisata NDA berada tepat di bawah kaki Gunung Halimun-Salak. Sementara, pembangunan ruas jalan menuju Citorek merupakan jalan yang menghubungkan Lebak wilayah utara dan Lebak Selatan, sehingga dapat memudahkan akses warga setempat ke berbagai daerah, lantaran hampir berbatasan dengan Bogor, Jawa Barat. Untuk Jalan Cipanas - Warung Banten yang membelah gunung bekas pertambangan emas PT Antam Cikotok tersebut sebelumnya merupakan jalan yang dimiliki PT. Antam, yang sudah tidak beroperasi dan menyerahkan asetnya kepada Provinsi Banten.

Wahidin juga mengakui, 'Negeri di atas Awan' yang dimiliki Banten memang tidak seperti wisata Dieng yang harus berjalan kaki menuju puncak agar dapat menikmati sunrise dan awan. Negeri Di atas Awan yang ada di Banten merupakan wilayah lintas Alam, dimana pengunjung bisa menikmati sunrise dan gumpalan awan dengan tetap berada di dalam mobil saat melintas, diibaratkan sedang berada di dalam pesawat terbang yang sedang mengudara.

Bahkan, sebelum menuju puncak gumpalan awan, pengunjung juga melewati satu wilayah yang tertutup kabut dan jika pada siang hari dapat terlihat dari puncak saat awan menghilang.

Baca juga: Rumah Pohon wisata alternatif Pesisir Selatan

Wahidin juga berharap bagi masyarakat yang tetap penasaran ingin mengunjungi wisata Negeri Di atas Awan, Citorek Kidul, agar tidak terlalu berekspektasi lebih karena kondisi destinasi ini baru sebatas instagramable, dan merupakan lintas wisata alam yang dapat dicapai dari Tangerang ataupun Serang selama kurang lebih 4 jam menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.

Lokasi tersebut awal diketahui saat pembangunan ruas Jalan Cipanas - Warung Banten yang juga turut membuka akses destinasi wisata baru, Gunung Luhur, Citorek Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak itu.

Ruas Jalan Cipanas – Warung Banten di Kabupaten Lebak merupakan salah satu ruas jalan di jalur tengah yang menghubungkan wilayah utara dan selatan Provinsi Banten. Ruas jalan ini menjadi penghubung Provinsi Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

Pembangunan ruas jalan ini sebagai implementasi atas komitmen Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy yang tertuang dalam visi misi dan RPJMD terkait peningkatan kualitas infrastruktur jalan. Kondisi sebelumnya, ruas Jalan Cipanas-Warung Banten merupakan jalan berbatu.

Tidak hanya membuka akses jalan masyarakat antar kabupaten/kota dan provinsi, jalur ini juga dijadikan sebagai akses menuju kawasan wisata Negeri Di atas Awan yang kini sudah mulai dilirik pecinta destinasi wisata alam.

Menuju lokasi tersebut masyarakat bisa menggunakan mobil keluarga atau motor. Jalan aspal dan beton di jalur menuju lokasi tersebut dalam kondisi bagus. Meski naik turun perbukitan, waktu tempuh dari Rangkasbitung sekitar  dua jam perjalanan atau sekitar empat jam dari Serang maupun Tangerang.

Dari Rangkasbitung, perjalanan menuju arah Cipanas, selanjutnya ambil arah kanan ke arah Lebak Gedong, Sobang hingga melewati Gerbang Weweungkon Adat Citorek. Selanjutnya ke perkampungan Ciusul sepanjang 5 km dan dari Ciusul mendaki menuju Gunung Luhur sepanjang 1 Km.

Jika pengunjung ingin menggunakan kendaraan umum, bisa naik mobil elf dari Terminal Mandala Rangkasbitung jurusan Citorek, kemudian turun di Ciusul. Dari sini bisa naik ojek warga setempat, sesampainya dekat lokasi bisa mencari penginapan (homestay) di rumah warga. Bisa juga memasang tenda di lahan yang telah disediakan untuk menikmati pemandangan alam destinasi 'Negeri Di atas Awan' ala Provinsi Banten.

Baca juga: Wakil Presiden nikmati kopi "negeri di atas awan"

Tidak hanya destinasi wisata baru Negeri Di atas Awan, dengan adanya pembangunan ruas Jalan Cipanas - Warung Banten, juga turut meningkatkan akses destinasi wisata lain di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, yaitu wisata Masyarakat Adat Citorek, Wisata Kebun Teh Cikuya, Wisata Air Terjun Ciporolak, Wisata Alam Pohon Damar di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Ruas jalan ini memudahkan akses warga Lebak selatan jika ingin ke Rangkasbitung ibukota Kabupaten Lebak. Juga ke wilayah lainnya seperti ke Serang, Tangerang, dan Jakarta. Pembangunan ruas jalan Cipanas – Warung Banten sepanjang 8,35 Km dengan lebar 6 meter pada Tahun 2019 ini dengan menggunakan konstruksi beton.

"Semoga pembangunan ruas jalan Cipanas - Warung Banten dapat menciptakan peradaban baru bagi masyarakat Kabupaten Lebak pada pengembangan kawasan wisata alam yang mempesona dan menarik banyak mata masyarakat luar Banten," harap Gubernur Banten Wahidin Halim.*

Baca juga: Wakil Presiden nikmati kopi "negeri di atas awan"

Baca juga: Menjual matahari di negeri di atas awan

Pewarta: Mulyana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019