Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua memberikan bantuan uang Rp5 miliar untuk korban kerusuhan di Kabupaten Jayawijaya, Senin, (23/9) lalu.

Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat, mengharapkan bantuan yang disalurkan melalui Bupati Jayawijaya bisa membantu korban, baik pendatang maupun Papua.

Ketua Asosiasi Bupati Se-Pegunungan Tengah Papua itu mengharapkan kabupaten lain di pegunungan Papua juga membantu.

Baca juga: Bupati upayakan pemulangan perantau Pesisir Selatan dari Wamena

"Karena dari pantauan kami, semua masyarakat di pegunungan tengah terlibat, jadi mohon bupati-bupati pegunungan tengah partisipasi membantu bencana yang luar biasa ini," katanya.

Sekda Lanny Jaya Christian Sohilait mengatakan bupatinya prihatin, sebab Jayawijaya merupakan kabupaten induk yang melahirkan delapan kabupaten baru, termasuk Lanny Jaya.

"Musibah ini cukup besar, karena itu sebagai wujud kepedulian kami, Pa Bupati berkomitmen membantu dana Rp5 miliar untuk Jayawijaya," katanya.

Ia mengharapkan Kabupaten Tolikara, Mamberamo Tengah, Nduga, Yalimo dan Yahukimo ikut memulihkan situasi di Jayawijaya agar semua aktivitas perekonomian, pemerintah di pegunungan kembali normal.

Baca juga: Pesawat Hercules TNI AU angkut 300 pengungsi dari Wamena

"Sebab saat mau ke luar dari wilayah pegunungan Papua, kita mesti lewat Bandara Wamena. Wamena menjadi sentral oleh karena itu kita harap Jayawijaya stabil kembali," katanya.

Christian mengatakan pusat ekonomi, pemerintah dan lain-lain di wilayah pegunungan Papua semuanya melalui Jayawijaya.

Atas nama masyarakat Jayawijaya, Bupati Jhon Richard Banua menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Lanny Jaya yang membantu warga Jayawijaya.

"Kita berupaya agar bantuan yang dikasi oleh pemerintah Lanny Jaya,digunakan benar-benar untuk fasilitasi pengungsi, untuk membantu seluruh masyarakat yang ada," katanya.

Jhon memastikan bantuan akan digunakan untuk menangani pengungsi non-Papua maupun asli Papua, sebab bukan saja warga non-Papua yang mengungsi melainkan banyak juga warga asli Papua.

Baca juga: Wagub Sumbar bertahan di Bandara tunggu jenazah dari Wamena
Baca juga: Kadinkes : Kasus dr Soeko persulit permintaan dokter ke Papua
Baca juga: Tujuh orang diduga pelaku kerusuhan Wamena jalani pemeriksaan intensif

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019