Pekanbaru (ANTARA) - Pelaku pariwisata di Provinsi Riau mulai menggencarkan promosi lagi setelah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan  sudah hilang di sebagian besar wilayah tersebut, khususnya di Kota Pekanbaru.

"Kami tidak pernah ragu dan takut untuk tetap promosikan pariwisata Riau khususnya Pekanbaru," kata Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Pekanbaru, Rahmat Taufiq di Pekanbaru, Senin.

Selama sebulan kabut asap pekat dari sisa karhutla menyelimuti Riau membuat aktivitas masyarakat terganggu. Kabut asap membuat tingkat pencemaran udara masuk kategori berbahaya, sehingga Gubernur Riau Syamsuar menetapkan status Darurat Pencemaran Udara akibat asap karhutla hingga 30 September.
Baca juga: Menpar Arief dorong Riau buat ajang wisata kelas dunia

Dengan kondisi udara yang sudah membaik, Gubernur Riau tidak memperpanjang masa darurat pencemaran udara di Riau.

Kondisi Pekanbaru kini makin membaik dan kategori udara sudah membaik ke katogiri sehat. Hal ini diakui Taufiq menjadi sinyalemen bagus untuk iklim pariwisata Riau.

Ia berharap pelaku bisnis pariwisata bisa membuat program yang unik untuk menarik wisatawan agar kembali berkunjung ke Riau.

"Kita harus tetap melakukan promosi, selain itu membuatkan paket yang unik, supaya menambah minat wisatawan. Contohnya yang mudah seperti membuat paket golf and shopping," katanya.
Baca juga: Asita Riau: Tiket mahal, banyak paket wisata dibatalkan

Berdasarakan data ASITA (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies) Riau, jumlah biro perjalanan wisata (travel agent) di Provinsi Riau sebanyak 390, paling banyak di Kota Pekanbaru ada 160 pelaku usaha.

Data Dinas Pariwisata Riau menyebut ada enam acara yang bakal dilaksanakan pada bulan Oktober 2019. Pertama, Pacu Sampan Tradisional di Kabupaten Indragiri Hulu pada 3-6 Oktober 2019. Kedua, kegiatan motor trail Jelajah Rimba di Kabupaten Rokan Hulu pada 5-6 Oktober 2019.

Ketiga, ada Festival Pulau Tilan di Kabupaten Rokan Hilir pada 11-13 Oktober 2019. Keempat, Festival Budaya Bahari Pantai Selat Baru di Kabupaten Bengkalis pada 11-13 Oktober 2019. Kelima, Festival Danau Napangga di Kabupaten Rokan Hilir pada 19-21 Oktober 2019. Dan keenam, Festival Equator di Desa Lipat Kain, Kabupaten Kampar pada tanggal 26-27 Oktober 2019.
Baca juga: Wisata religi Makam Puteri Kaca Mayang di tengah kebun sawit
Baca juga: "Belimau" bukan sekadar tradisi mandi massal jelang Ramadhan

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019