Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Timor Leste mengumumkan virus Demam Babi Afrika untuk pertama kali menjangkit ternak di negaranya sejak pekan lalu, kata organisasi dunia untuk kesehatan hewan (OIE) yang berpusat di Paris dalam lamannya sebagaimana dipantau pada Senin.

Seratus kasus penyakit Demam Babi Afrika telah menewaskan 405 ekor babi milik peternak rumahan di Dili di wilayah utara Timor Leste, kata Kementerian Pertanian dalam laporannya seperti dikutip OIE.

Baca juga: Vietnam minta dunia perangi demam babi setelah musnahkan 2 juta ekor

Timor Leste merupakan negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia, khususnya Provinsi Nusa Tenggara Timor. Dua negara itu berbagi wilayah di Pulau Timor yang terletak di sebelah utara Australia.

Berdasarkan data sensus pada 2015, jumlah babi yang diternak di wilayah terjangkit wabah mencapai 44.000 ekor.

Hingga saat ini, pihak kementerian belum dapat memperkirakan bagaimana wabah dapat menjangkit ternak di Timor Leste.

Baca juga: Cegah penyebaran demam, Ukraina sembelih 80.000 babi

Demam Babi Afrika merupakan virus yang tidak berbahaya bagi manusia, tetapi mematikan untuk babi. Sejauh ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah penularan virus tersebut.

Untuk kasus Asia, virus itu pertama kali menjangkit China lebih dari satu tahun yang lalu. Wabah kemudian meluas ke Kamboja dan Vietnam.

China, produsen daging babi terbesar dunia, jadi salah satu negara yang cukup parah terdampak wabah. Virus itu tidak hanya mengganggu produksi babi di China, tetapi juga komoditas lain yang menjadi pakan babi seperti jagung dan bungkil kedelai (soymeal).

Baca juga: Thailand musnahkan 200 babi di tengah kehawatiran demam babi Afrika

Sumber: Reuters

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019