Jakarta (ANTARA) - Ratusan mahasiswa yang sebelumnya melakukan aksi demonstrasi di dekat gedung DPR/MPR RI Jakarta, mulai membubarkan diri menuju Stasiun Palmerah untuk pulang, dengan mendapat pengawalan langsung dari kepolisian dipimpin Kapolres Jakarta Pusat.

"Mereka enggak mau ribut, enggak mau rusuh, mereka takut ada penyusup. Tadi minta dikawal kami TNI dan Polri, minta difasilitasi sampai Stasiun Palmerah," ujar Kapolres Jakarta Pusat, Harry Kurniawan di Stasiun Palmerah, Selasa petang.

Baca juga: Polisi pecah konsentrasi massa di Palmerah arah Kebayoran, Jakarta

Harry mengatakan pihak mahasiswa sebelumnya telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian terkait aksi demonstrasi hari ini. Mereka meyakinkan polisi bahwa aksi hari ini akan berlangsung damai serta selesai sebelum pukul 18.00 WIB.

Harry sendiri mengapresiasi aksi mahasiswa yang melaksanakan demonstrasi dengan simpatik, tertib serta tidak ada tindakan provokatif yang dapat memancing kericuhan.

Baca juga: Polresta Tangerang cegah 125 siswa hendak demo ke Jakarta

"Aksi mahasiswa ya begini, harus begini. Dan semakin lama saya lihat mahasiswa semakin sadar bahwa aksi kemarin itu bukan aksi dari mereka, bukan aksi dari mahasiswa, bahkan mereka menyatakan yang kemarin aksi itu adalah perusuh," ucap Harry.

Berdasarkan pantauan di lokasi, ratusan mahasiswa yang terdiri dari berbagai universitas, termasuk 21 kampus yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), antara lain Universitas Ibnu Chaldun, Universitas Pakuan dan Institut Pertanian Bogor mulai membubarkan diri sekitar pukul 17.30 WIB.

Baca juga: Demo mahasiswa, BEM Jakarta datangi KPK tolak penerbitan Perppu

Mereka melakukan longmarch menyusuri jalan Gerbang Pemuda, Jalan Gelora, hingga Jalan Tentara Pelajar, sebelum memasuki Stasiun Palmerah dengan kawalan ketat dari kepolisian dan TNI.

Sebelum pulang menaiki KRL, para mahasiswa meneriakkan ungkapan apresiasi kepada pihak Kepolisian dan prajurit TNI AL yang mengawal aksi mereka dengan pendekatan persuasif.

"Terima kasih bapak Polisi, terima kasih bapak TNI," teriak mahasiswa, yang kemudian menyalami prajurit TNI dan aparat Kepolisian yang mengawal, termasuk Kombes Harry.

Koordinator BEM SI Bogor, Muhammad Abdul Muchtar mengatakan tindakan simpatik mahasiswa tersebut dilakukan sebagai ungkapan hormat terhadap aparat kepolisian dan TNI yang melakukan penjagaan dan pengawalan selama aksi demonstrasi.

"Ini merupakan bentuk respek apa yang tadi dilakukan pihak kepolisian ketika mengawal kita dari kerumunan sampai ke sini. Kita juga tadi mengkhawatirkan dengan peserta aksi yang perempuan dan mahasiswa baru karena kondisinya khawatir chaos," ujar Muchtar.
 

Cegah mahasiswa berdemo, Menristekdikti imbau rektor buka ruang dialog

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019