Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto langsung terkenang mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela pada peringatan Hari Batik Nasional pada Rabu.

"Salah satu hal yang diingat oleh bangsa Indonesia adalah Nelson Mandela. Dia adalah salah satu tokoh dunia yang konsisten menggunakan batik meskipun bangsa Afrika Selatan selalu mengklaim itu corak Afrika Selatan. Ya, suka tidak suka, memang ada kemiripan dengan corak batik yang dipakai bangsa Indonesia," ujar Gatot ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Selain Nelson Mandela yang juga ikut mengampanyekan batik sebagai busana internasional, Gatot juga terkenang akan satu dekade batik sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia yang diakui Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

"Saya kira antusiasme masyarakat internasional sudah luar biasa. Kita bisa melihat batik sebagai industri yang sudah berkembang luar biasa. Kalau kita hadir dalam acara kenegaraan asing seperti misalnya ada yang ulang tahun, mereka sangat menghargai kalau kita menggunakan batik," ujar Gatot yang juga menjadi pecinta batik Tanah Air.

Baca juga: Ganjar: Filosofi batik diberikan sejak dalam kandungan

Selain Nelson Mandela, sejumlah selebritas internasional dari Hollywood juga tidak segan menggunakan batik sebagai salah satu koleksi mereka. Sebut saja Lily Collins, Heidi Klum, Dakota Fanning sampai Paris Hilton.

Gatot mengaku bangga terhadap batik Indonesia karena tidak ada lagi anggapan batik sebagai busana yang berkesan kuno.

"Jadilah orang Indonesia yang selalu bangga dengan batik. Bahwasanya di Malaysia ada batik, Brunei ada batik, Afrika ada batik enggak apa-apa, silahkan. Yang penting, pengakuan dunia sudah ada dan jadilah orang yang bangga menggunakan batik," kata Gatot.

Baca juga: Dubes Swiss terkesan dengan dedikasi pembuat batik

Gatot juga tidak mempermasalahkan jika ada yang menggunakan batik print atau kain dengan motif batik. Kesadaran masyarakat untuk mengenakan batik, menurutnya, adalah hal yang lebih penting.

"Memang kalau batik tulis itu kan relatif mahal. Tapi poinnya adalah, mereka sudah suka saja. Kita sudah senang banget karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan mencintai batik," ujarnya.

Baca juga: Bersepeda di Hari Batik, Anies kampanyekan hidup sehat setiap saat

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019