Indramayu (ANTARA) - Di tangan warga Desa Pabeanudik, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pohon bakau atau mangrove bisa dijadikan beragam makanan olaham dan menghasilkan jutaan rupiah per bulannya.

"Sudah ada 30-an produk olahan makanan dari mangrove," kata pengolah makanan bahan baku mangrove Abdul Latief di Indramayu, Sabtu.

Latief mengatakan produk yang dihasilkan semunya berbahan utama dari buah dan daun pohon mangrove yang tersebar di daerahnya.

Baca juga: Daun mangrove diolah jadi makanan ringan, bagaimana rasanya?

Menurutnya olahan makanan dari mangrove tersebut berawal dari coba-coba, karena melimpahnya bahan baku, setelah sebelumnya masyarakat sekitar terus membudidayakan pohon yang menjadi penahan abrasi.

"Awalnya kita tanam pohon mangrove disekitar pantai untuk menghambat abrasi. Tapi setelah pohonnya besar-besar kita terpikirkan bagaimana cara agar tanaman ini bisa menghasilkan dari segi ekonomi," ujarnya.

Kemudian berkat coba-coba dan juga ada beberapa pelatihan, pihaknya terus membuat olahan makanan berbahan dasar mangrove seperti dodol, kecap, wedang, kripik dan beberapa produk lainnya.

Latief mengatakan untuk pasar produk olahan makanan mangrove memang sudah ada dan bahkan pihaknya mengaku kewalahan memenuhi permintaan pasar.

Setiap bulan lanjut Latief, dirinya bisa mengantongi jutaan rupiah dari hasil olahan mangrove dan ini tentu menjanjikan.

"Sekarang kita masih kesulitan untuk modalnya saja, kalau pasar sudah ada dan juga banyak pesanan," katanya.

Baca juga: Buah mangrove bisa jadi makanan olahan, seperti yang dibuat komunitas Bengkulu
Baca juga: Mangrove Karangsong, penahan abrasi sekaligus wahana edukasi

 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019